Goresan kaligrafi yang belum terkena sentuhan tartisy |
Melihat karya karya kaligrafer dunia yang begitu halus dan bersih, kerap membuat saya bertanya tanya : kenapa karyaku tidak sehalus karya mereka..? Mungkin kamu juga pernah merasakan hal yang sama. Mungkin rahasianya ada di pena mereka yang terpotong rapi. Mungkin juga kertasnya yang bagus. Bisa jadi.
Memikirkan hal itu kadang membuat saya dilanda frustasi. Tetapi setelah menyaksikan beberapa proses pembuatan kaligrafi, ternyata ada satu proses yang membuat karya mereka halus. Yaitu proses finishing yang biasa disebut tartisy ( ترتيش )
Rupanya ini berangkat dari kesalah-fahaman. Dulu saya mengira, seorang kaligrafer itu bisa langsung menghasilkan karya yang halus, dengan sekali gores. Ternyata mereka tidak sesempurna itu. Kesempurnaan hanya milik Allah. Para kaligrafer juga kerap kali memandang karya mereka jelek, tidak bermutu. Padahal dimata kita, karyanya sangat bagus. Khadir Bur Saidi seorang kaligrafer besar yang dijuluki Syeikhul Khattatin di negara Mesir, pernah berkata :
«لوحتي التي تعجبني لم أرسمها بعد، وما زلت أرى عيوب لوحاتي، لأن عيني أقوى من يدي دائماً
Lembaran karyaku yang mengagumkan masih belum aku buat. Karena aku selalu melihat cacat pada karyaku. Rupanya mataku selalu lebih kuat dari tanganku
Untuk menutupi itu, mereka melakukan tartisy. Tartisy artinya koreksi dan pembetulan pembetulan. Biasanya hanya dilakukan untuk menutupi kesalahan kesalahan kecil. Adapun kesalahan besar (jaliy), tidak dilakukan tartisy tetapi penggantian total. Tarstisy merupakan kegiatan finishing, dengan memberikan polesan akhir pada karya agar terlihat halus.
Adapun alat alat yang dibutuhkan antara lain :
- Pisau hobi/pisau cutter untuk mengerik tinta atau alat pengerik khusus (scratch nib)
- Pulpen berujung tajam untuk meratakan pinggiran huruf (nib pen)
- Mal (cetakan) khusus untuk menghapus kaligrafi
- Kaca pembesar / kacamata zoom
- Penghapus pensil
Pisau Hobi ( https://id.aliexpress.com ) |
Scratch nib. ujungnya tidak setajam pisau sehingga tidak merusak kertas (https://calligraphypen.wordpress.com) |
Tentu kamu tidak bisa mengoreksi kesalahan kaligrafi dengan tipe-ex karena justru akan mengotori. Apapun metode yang akan kamu lakukan, sebaiknya di uji coba dulu dibidang lain. Jangan langsung mengoreksi karya yang sudah jadi, bila kamu belum punya pengalaman.
Tartisy meliputi :
- penghapusan tinta yang mengotori karya
- Perataan bentuk bentuk huruf
- penyempurnaan bentuk huruf
- penegasan warna sesuai efek yang diinginkan
Tartisy antara lain dilakukan dengan cara :
- pengerikan dengan pisau (cutter atau pisau hobi).
- penghapusan tinta dengan cairan teh (dari teh bubuk)
- penambahan tinta pada pinggir pinggir huruf
- menimpakan cat pada karya yang hendak dibetulkan
Ada beberapa tips untuk melakukan tartisy :
- Selalu sedia tisu
- Lakukan dengan pelan pelan dan hati hati, dahulukan mengoreksi kesalahan kesalahan yang menonjol. Adapun kesalahan kesalahan halus yang tidak terlalu nampak, sebaiknya jangan memaksakan diri untuk melakukan koreksi. Supaya karyamu tidak rusak.
- Selalu sisakan cat adonan yang kamu gunakan untuk menulis, untuk koreksi. Misalnya kamu sudah meramu warna tertentu untuk menulis kaligrafi, maka sisakan sedikit ramuan warna itu untuk tartisy. Kalau membuat ramuan baru lagi, takutnya warnanya tidak sama.
- Setelah berkarya, biasanya mata kamu langsung melihat cacat cacat yang membuatmu merasa gagal. Coba simpan dulu karyamu itu, lalu lihat kembali setelah beberapa hari kemudian. Biasanya kamu akan merasa takjub dengan karyamu. Hal seperti ini biasa terjadi pada siapapun.
Untuk lebih memperjelas proses tastisyul huruf, perhatikan video video berikut ini :
Tartisy dengan menggunakan mal (cetakan)
Tartisy (koreksi) dengan cat
Tartisy dengan pulpen lancip
Teh bubuk untuk koreksi total
Mudah mudahan bermanfaat. Terima Kasih
Koreksi kaligrafi, bagaimana membuat karya kaligrafi yang halus adalah artikel original milik Kaligrafi Islam @2017.
Mohon kiranya tidak segan untuk memberi masukan dan komentar.