Pentingnya Pena Yang Bagus
Pena kaligrafi atau pulpen khat atau qalam adalah bagian paling penting dalam kaligrafi. Sejak dulu, urusan rancang merancang dan potong memotong pena telah menjadi perhatian para kaligrafer. Setiap kaligrafer memiliki karakteristik potongan sendiri sendiri. Ada ungkapan yang populeh dikalangan kaligrafer yaitu :
لكل خطاط قط (likulli khattat, qatt). Artinya tiap kaligrafer memiliki potongan pena sendiri sendiri.
Pena yang rapi adalah rahasia keindahan kaligrafi. Sementara pena yang cacat akan mempersulit pembuatan karya kaligrafi. Ada ungkapan :
َإِنْ أَتْــقَـنْتَ قَلَمَكَ أَتْـقَـنْتَ خَطَّكَ وَإنْ أَهْمَلْتَ قَلَمَكَ أَهْمَلْتَ خَطَّك
Jika kamu rapikan penamu, maka kau merapikan tulisanmu. Jika kau lalaikan penamu, maka kau lalaikan tulisanmu.
Ilustrasi ujung ujung pena yang cacat (tidak rata, dan gompal)
Pena Dalam Perjalanan Sejarah
Setiap kebudayaan memiliki karakteristik pena masing masing. Orang orang Ibrani memotong penanya sangat miring. Orang orang Suryani memotongnya miring kekiri. Orang orang Eropa memotongnya datar karena mereka menulis dari kiri. Orang orang China meletakkan bulu diujung pena bambu. Menyerupai kuas tapi lancip.
Orang orang Mesir pada zaman dahulu menggunakan pena pena dari sejenis bambu (buush atau qashab) untuk menulis. Bedanya dengan zaman sekarang, pena pena bambu itu tidak dipecah tengahnya. Mereka merautnya sedemikian rupa. Kemudian memotongnya miring. Kemudian ujung potongan mereka gigit gigit sampai lembut seperti kuas.
Adapun orang orang Arab pada masa lalu, membuat pena dari inti dalam pelepah korma. Kemudian mereka beralih ke sejenis bambu Persia. Penggunaan bambu menjadi populer hingga kini. Mereka menanam sendiri bambunya. Disamping mereka cari juga dinegara Negara tropis.
Sampai kemudian ditemukan pena dari bulu Merak dan kuas oleh orang orang Eropa. Kemudian berkembang dengan ditemukanya pena saku yang didalamnya diisi tinta. Masing masing jenis pena digunakan sesuai budaya masing masing.
Pena Kaligrafi Arab
Para kaligrafer jaman dahulu mendesain pulpennya dengan sangat hati-hati. Mereka mengukurnya dengan menggunakan bulu birdzaun (sejenis keledai). Mereka mempunyai dua jenis pulpen:
- Yang pertama adalah Tumar, pulpen besar untuk melakukan pekerjaan besar. Biasanya ukurannya 24 bulu.. Biasanya digunakan untuk menulis huruf berukuran sangat besar pada pintu, dinding dan mimbar masjid. Penulis menggunakannya sambil berdiri.
- Yang lainnya adalah Gubar, pena kecil untuk menulis detail dan korespondensi.
Beberapa jenis pena kemudian diturunkan dari keduanya, dinamai berdasarkan ukurannya. Pena tsuluts berukuran 1/3 ukuran bulu pada pena Tumar, yaitu sekitar 8 helai rambut. Qalam nisfi berukuran 12 helai rambut dan seterusnya.
Saat ini, jenis jenis qalam terutama dikenali dari seberapa miring potongannya. Pena Naskh dan Tsulutsi memiliki kemiringan yang sama. Sedangkan riqáh dikurangi kemiringannya. Sementara itu, orang-orang Farisi memotong penanya menjadi sangat miring.
Perbandingan kemiringan potongan pena naskhi (gambar atas) dan pena riq'ah (gambar bawah). Potongan pena naskhi lebih miring derajatnya dibandingkan pena riq'ah
Berikut ini beberapa jenis pena kaligrafi yang banyak digunakan oleh kaligrafer dunia, yang bisa kamu buat sendiri atau kamu beli dari suppliernya. Pena pena ini ternyata banyak yang berasal dari Asia Tenggara terutama Indonesia.
Bambu Landak
Pakis Handam. Karakteristiknya keras dan licin. Sangat cocok untuk kaligrafi
Pakis Handam banyak tumbuh di semak semak belukar dilereng lereng gunung atau tepi sungai
Pakis Handam, dijual cukup mahal.
Kami membelinya didaerah Ciputat Tangerang dengan harga 5 ribu per tiga batang.
Itu masih limayan murah, karena diinternet harganya bisa 5 ribu perbatang
Kalam Jawi. Dibuat dari ijuk lontar berukuran besar.
Karakteristiknya seperti handam. Keras, licin dan kuat. Bisa tahan berabad abad
Sangat terkenal diluar negeri, untuk mengerjakan detail detail kaligrafi
Pena kaligrafi modern yang disebut Kelani. Dibuat dari semacam kain.
Digunakan untuk karya karya besar
Qalam Tumar atau Jali (Celi)
Pena berukuran besar, dengan beberapa jalur aliran tinta.
Satu set pena besar. Harganya bisa sangat mahal
Pena Kaligrafi dari Logam merek pilot
Pena ukuran besar dibuat dari bambu belah.
Beberapa jenis pena. Perhatikan yang ukurannya besar itu.
Memilih Material Pena
Pada dasarnya banyak material yang bisa dijadikan pena kaligrafi. Saat ini orang orang banyak berkreasi. Bahkan kaleng susu beruang pun dijadikan pena. Kamu bisa mencari ranting, atau dahan atau bambu untuk dijadikan pena. Hanya saja, para kaligrafer tidak asal memilih pena. Kebanyakan mereka memilih bambu atau handam atau kalam jawi. Sedangkan ranting yang lain meskipun bisa digunakan, tetapi memiliki kelemahan.
Syarat syarat pena kaligrafi :
- Memiliki bentuk lurus. Ranting atau bambu yang bengkok, tentu tidak bisa digunakan.
- Ukuran kira kira sejengkal. Bila terlalu panjang, akan sulit dikendalikan. Bila terlalu pendek, akan sulit dipegang.
- Keras. Inilah mengapa handam sangat disukai. Karena keras. Sedangkan bambu, harus dipilih yang betul betul kering dan tua. Bahkan ada yang mengeringkan bambunya selama 5 tahun sebelum digunakan.
Itulah mengapa para kaligrafer tidak memakai ranting kayu atau yang lainnya. Karena ranting ranting itu tengahnya lunak dan gampang rusak. Bila dipakai agak lama akan keluar semacam serat atau bulu.
Memotong Pena
Untuk memotong pena, yang diperlukan adalah :
- Cutter
- Tatakan (maqath)
- Amplas / Batu penghalus
Cutter dan Tatakan. Cutter besar lebih baik dan lebih kuat
Kemudian pilih bambunya. Bila bambunya bulat sempurna, maka silahkan pilih bagian mana saja untuk diraut.
Bila bambunya memiliki bagian yang agak pipih, maka rautlah (buang) bagian yang membulat, dan sisakan yang bagian pipih untuk belalai (khurtum). Lihat gambar dibawah ini :
Bambu ini memiliki bagian yang tidak bulat (pipih)
Bila bambunya memiliki rusa ruas, maka sisakan satu ruas untuk pegangan. Penampilan penanya akan bagus sekali.
Raut bambunya dengan hati hati dan rapi. Sehingga membentuk bagian yang disebut Khurtum (belalai). Panjang belalai kira kira sepanjang ruas jempol. Atau sepanjang ukuran keliling pena.
Panjang belalai = lingkar pena
Atau diukur saja menggunakan ruas jempol
Raut dengan hati hati
Bagian luar juga diraut sedikit seperti dalam gambar
Setelah diraut rapi, kemudian kita buat pelatuknya (minqar). Pemotongannya harus rata dan halus. Karena ini bagian yang akan dibuat menulis. Memotongnya harus sekali tetak. Diatas tatakan. Letakkan cutter dengan kemiringan tertentu, kemudian tekan sekuatnya.
Atau gunakan gunting besar yang kuat. gunting ranting juga bisa. Atau gunakan miter shear.
Atau bisa mengikuti cara yang digunakan Jalal Amin Sholih. Beliau menggunakan isi cutter, kemudian dipukul. Isinya saja, wadah cutternya tidak usah digunakan. Mungkin perlu bantuan orang lain untuk melakukan ini.
Ukur kemiringannya. Pastikan potongannya rapi dan rata. Gunakan garis untuk memeriksa kerataannya.
Buatkan saluran tinta dengan membelahnya. Kemudian silahkan coba menulis. Bila masih kasar ratakan dengan menggosoknya pelan pelan diatas amplas. Bila sudah halus, tidak usah diamplas.
Cara memegang pulpen ketika menulis
Demikianlah, sekedar melongok kotak peralatan para kaligrafer, mudah mudahan bermanfaat.
Terima kasih.
Terima Kasih