Mehmed Rasim Efendi
Nama Mehmed Rasim Efendi tak asing lagi bagi pencinta seni kaligrafi Islam. Lahir di distrik Eğrikapı, Istanbul. Karena itu ia biasa menambahkan Eğrikapılı didepan namanya. Bakatnya dalam seni tulis indah ini telah membawanya meraih puncak kejayaan di era Kesultanan Utsmani.
Warisan Seni dari Sang Ayah
Ketertarikan Mehmed Rasim pada kaligrafi tak lepas dari pengaruh sang ayah, Yusuf Efendi, seorang imam sekaligus kaligrafer ulung. Sejak kecil, ia dididik secara intensif oleh ayahnya dan kemudian melanjutkan studinya di bawah bimbingan kaligrafer istana, Seyyid 'Abdullah Efendi dari Yedikule. Pada usia yang sangat muda, Mehmed Rasim telah menunjukkan bakat luar biasa dan pada tahun 1705, ia resmi menyandang gelar seorang kaligrafer.
Maestro Kaligrafi di Era Tulip
Mehmed Rasim memperoleh reputasi atas karyanya dan menjadi kaligrafer istana utama pada periode Tulip selama pemerintahan Sultan Ahmed III . Ia diangkat sebagai guru kaligrafi di istana Galata pada tahun 1714 dan kemudian di Istana Topkapi pada tahun 1737. Keahlian Mehmed Rasim dalam mengolah huruf dan komposisi tulisan membuatnya semakin dikenal dan diakui. Posisi ini membawanya pada kesempatan untuk berkarya di berbagai proyek penting istana, seperti menyalin Al-Quran dan membuat prasasti-prasasti indah.
Era Tulip adalah periode di mana keindahan bunga tulip menjadi cerminan dari kemewahan dan perubahan sosial di Kesultanan Utsmaniyah. Periode ini juga ditandai dengan kebangkitan minat pada seni dan budaya. Terdapat perkembangan dalam arsitektur, seni rupa, dan sastra. Periode ini berlangsung dari sekitar tahun 1718 hingga 1730. Era Tulip berakhir dengan terjadinya pemberontakan Patrona Halil pada tahun 1730. Pemberontakan ini disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat terhadap gaya pemerintah yang hidup mewah dan tidak memperhatikan kebutuhan rakyat.
Lebih dari Sekadar Kaligrafer
Mehmed Rasim bukan hanya seorang kaligrafer ulung. Ia juga seorang ahli EBRU. Selain itu ia juga seorang sarjana yang menguasai berbagai bidang ilmu. Ia fasih berbahasa Arab, Persia, dan Turki, serta memiliki pengetahuan mendalam tentang sastra dan filsafat. Selain itu, ia juga seorang penyair berbakat yang karyanya seringkali menghiasi manuskrip kaligrafinya.
Warisan yang Abadi
Mehmed Rasim Efendi telah menyalin lebih dari 60 manuskrip Al- Quran serta membuat banyak prasasti, termasuk di air mancur Saliha Sultan di Azap Kapi di Konstantinopel. Ia menulis berbagai macam muraqqa dan qit'ah dalam enam jenis tulisan, termasuk Dalail (kitab dalail khairat), Awrad (wirid wirid), dan wakfiyah (dokumen wakaf). Meskipun telah berpuluh-puluh tahun berlalu, karya-karya Mehmed Rasim masih terus menginspirasi generasi penerus. Tulisan tangannya yang indah dan penuh karakter menjadi ciri khas tersendiri dalam dunia kaligrafi Islam. Warisannya tidak hanya berupa karya-karya seni yang menakjubkan, tetapi juga semangat untuk terus melestarikan keindahan seni tulis yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.
Berikut ini beberapa karyanya :
Karya Muhammad Rasim dengan hiasan EBRU |
Petikan hadis nabi :
بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يُشَارَ إِلَيْهِ
"Cukuplah keburukan bagi seseorang dengan ditunjuk dengan jari (sekedar mencari perhatian) dalam masalah agama atau dunia kecuali orang yang di jaga oleh Allah."
===============================
(Mehmed Rasim Efendi : Permata Kaligrafi di Era Tulip) originally posted by Seni Kaligrafi Islam. Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini.
All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.