Siyah Mashq : Seni Abstrak Kaligrafi Persia

<div style="text-align: center;"><i><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrf0fJqhpAZI0YI_41eOebmKLp0WBibN2CXPQQGnMeUt28BfLI48bX8ehhARKQTGqa4pz7osXXEJ6gw9DJlZJ0fiVXfiyblcl0b2gkWSHV_6hV9vwaNrPL4jKOk5QK8zWGVnIW_aPbKyAYD1sy0yTQ3IZFvLO-t08QKXsy2QVdjXVlcI0pExH6LdWKEBQ/s600/Siyah%20Mashq.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="600" data-original-width="418" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrf0fJqhpAZI0YI_41eOebmKLp0WBibN2CXPQQGnMeUt28BfLI48bX8ehhARKQTGqa4pz7osXXEJ6gw9DJlZJ0fiVXfiyblcl0b2gkWSHV_6hV9vwaNrPL4jKOk5QK8zWGVnIW_aPbKyAYD1sy0yTQ3IZFvLO-t08QKXsy2QVdjXVlcI0pExH6LdWKEBQ/s16000/Siyah%20Mashq.png" /></a></div><br /><b><br /></b></i></div><div style="text-align: justify;"><i><b>Siyah Mashq</b></i> adalah contoh luar biasa dari bagaimana kaligrafi dapat melampaui fungsinya sebagai alat komunikasi dan menjadi bentuk seni yang berdiri sendiri. Karya-karya dalam gaya ini tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis kaligrafer penulisnya, tetapi juga menawarkan pengalaman visual yang mendalam dan meditatif.</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i><b><br /></b></i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Siyah Mashq (dalam Bahasa Arab ditulis </span><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: medium;">سياه مشق </span><span style="font-family: inherit;">) adalah salah satu bentuk kaligrafi Persia yang unik dan khas. Secara harfiah berarti </span><b style="font-family: inherit;">"latihan hitam"</b><span style="font-family: inherit;">, gaya ini merupakan ekspresi artistik di mana huruf, kata-kata, dan frasa diulang dengan tinta hitam hingga menciptakan komposisi yang padat, abstrak, dan estetis. Tidak hanya berfungsi sebagai latihan kaligrafi, Siyah Mashq juga berfungsi sebagai karya seni yang menghargai bentuk, aliran, dan keterampilan visual di luar makna tekstual.</span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Sejarah dan Pengembangan</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Awalnya, <i>Siyah Mashq</i> digunakan oleh para kaligrafer sebagai sarana latihan. Ini memungkinkan mereka berlatih menulis huruf-huruf dan frasa-frasa tertentu berulang kali untuk meningkatkan keterampilan tangan dan penguasaan gaya. Namun, seiring waktu, para kaligrafer mulai menganggap hasil latihan ini sebagai karya seni tersendiri karena keindahan visual yang tercipta dari pengulangan dan aliran tinta.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Siyah Mashq menjadi populer di Persia pada abad ke-19 dan digunakan terutama oleh kaligrafer yang ahli dalam gaya <i>Nasta'liq</i> dan <i>Shikasta Nasta'liq</i>. Gaya ini sering digunakan untuk mengasah keterampilan, tetapi pada saat yang sama, memungkinkan kaligrafer untuk bereksperimen dengan abstraksi dan ekspresi visual, jauh dari aturan-aturan kaku yang biasanya mengatur kaligrafi tradisional.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Ciri-ciri Khas</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Siyah Mashq ditandai dengan beberapa ciri utama yang membuatnya unik dibandingkan dengan bentuk kaligrafi lainnya:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>1. Pengulangan Kata dan Huruf </b>: Dalam Siyah Mashq, kata atau huruf tertentu akan ditulis berulang-ulang hingga memenuhi kertas. Hal ini sering kali menciptakan pola yang padat dan tidak selalu dapat dibaca, tetapi secara visual sangat menarik.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>2. Komposisi Abstrak :</b> Tidak seperti bentuk kaligrafi yang difokuskan pada keterbacaan, <i>Siyah Mashq</i> lebih menekankan pada bentuk, aliran, dan komposisi. Hasil akhirnya sering kali abstrak, di mana huruf-huruf saling tumpang tindih, membentuk sebuah desain artistik yang dinamis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>3. Variasi Ketebalan Tinta </b>: Kaligrafer biasanya menggunakan berbagai tingkat tekanan pada kuas atau pena mereka untuk menghasilkan garis-garis dengan ketebalan yang bervariasi. Ini memberikan kedalaman dan dimensi pada karya, sehingga setiap sapuan tinta memberikan kesan berbeda.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>4. Penggunaan Ruang yang Efisien </b>: Karya Siyah Mashq sering kali memenuhi hampir seluruh halaman dengan sedikit ruang kosong, menciptakan kesan keterisian total. Hal ini memperlihatkan keterampilan kaligrafer dalam mengatur ruang tanpa membuat komposisi terlihat berantakan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Makna dan Nilai Artistik</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Walaupun sering kali maknanya tidak bisa langsung dipahami dari teks yang ditulis, Siyah Mashq lebih menekankan nilai artistik dan estetika dibandingkan konten yang jelas. Dalam kaligrafi Islam, khususnya dalam tradisi Persia, keindahan bentuk huruf dan komposisi dianggap sebagai ekspresi spiritual. Siyah Mashq merefleksikan kedalaman pemikiran, kesabaran, dan dedikasi yang dituntut dari para kaligrafer.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Bentuk abstrak yang muncul dari pengulangan tinta hitam ini sering dianggap sebagai cerminan dari <i>meditatif </i>dan <i>kontemplatif</i>. Kaligrafer tidak hanya menulis kata-kata tetapi juga menciptakan ritme visual yang mengundang yang melihatnya untuk merasakan emosi yang disampaikan melalui bentuk dan aliran huruf-huruf tersebut.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><h3 style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pengaruh dan Warisan</span></h3><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Meskipun Siyah Mashq mungkin tampak tidak konvensional dalam kaligrafi klasik, gayanya memiliki dampak signifikan terhadap seni modern. Kaligrafer kontemporer sering terinspirasi oleh kebebasan kreatif dan estetika abstrak yang ditawarkan oleh Siyah Mashq. Karya-karya ini dipandang sebagai jembatan antara tradisi kaligrafi klasik dan ekspresi artistik modern.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Di dunia modern, Siyah Mashq sering kali diapresiasi tidak hanya oleh kaligrafer tetapi juga oleh para pelukis dan desainer. Elemen-elemen yang muncul dari komposisi ini (ritme, pengulangan, dan permainan dengan ruang) menjadi inspirasi dalam berbagai bentuk seni kontemporer, dari lukisan hingga desain grafis.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;">Berikut ini contoh contohnya : </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2jyuD86pU5FIiTpuIIYZrKEMBJX_13yfzJDSm3LklTXQLX2U0V8IkE-ISAecDamiVchMoLbOuWL1Iadiak7kp7ycj-IBB19aCFMOMP8aQeC8iES1HD051gGd273JC4No7qkTUDszRs5rQIPpUDKuvhXkUtWSurS2wtQUMqWkqdmZqYV8CaSPioSa-EK8/s650/post005-Siyah%20Mashq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="415" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2jyuD86pU5FIiTpuIIYZrKEMBJX_13yfzJDSm3LklTXQLX2U0V8IkE-ISAecDamiVchMoLbOuWL1Iadiak7kp7ycj-IBB19aCFMOMP8aQeC8iES1HD051gGd273JC4No7qkTUDszRs5rQIPpUDKuvhXkUtWSurS2wtQUMqWkqdmZqYV8CaSPioSa-EK8/s16000/post005-Siyah%20Mashq.jpg" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJgRHiCT63v3ISyMj931bxbt5mxC9fqdT7wu1SBS_IO_ZRKM4mdYc9RQSItYaq_frJYOciNWX7C-JIxGTqcg26oGFMoZ9c_X4qYmubU8n0uqBi4VtgTzRpBo3pMWf2g2Zv6bfuo6eN9Qixn06Np12-fbp4WvN6CYF5ZIBybDotk50xbuX5EcfihD46eJE/s867/post004-Siyah%20Mashq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="867" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJgRHiCT63v3ISyMj931bxbt5mxC9fqdT7wu1SBS_IO_ZRKM4mdYc9RQSItYaq_frJYOciNWX7C-JIxGTqcg26oGFMoZ9c_X4qYmubU8n0uqBi4VtgTzRpBo3pMWf2g2Zv6bfuo6eN9Qixn06Np12-fbp4WvN6CYF5ZIBybDotk50xbuX5EcfihD46eJE/s16000/post004-Siyah%20Mashq.jpg" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEictRtGpeN2IWQ2vyteDHfO6vrvVC5NkZ9yuUxWcF7LJJU8bojZbYv_ACZSfn70VB2VYS0UzaHnqKTIQq1TVq1-4W_9Xv_ocC3BoiLFJ8pX6bGL6fjSa-qkC45ydsWTM9lX0Uqqa0D4Pb7rhbRU-Hl1nCYUgMI1ZdQkJox1jFmzytbOW8sjYRE5bxRdgpQ/s650/post003-Siyah%20Mashq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="370" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEictRtGpeN2IWQ2vyteDHfO6vrvVC5NkZ9yuUxWcF7LJJU8bojZbYv_ACZSfn70VB2VYS0UzaHnqKTIQq1TVq1-4W_9Xv_ocC3BoiLFJ8pX6bGL6fjSa-qkC45ydsWTM9lX0Uqqa0D4Pb7rhbRU-Hl1nCYUgMI1ZdQkJox1jFmzytbOW8sjYRE5bxRdgpQ/s16000/post003-Siyah%20Mashq.jpg" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWPAQ2WukokvyLwIwjgnUa_xksLy_WR6kMXk4vU-P1PoXLLQYCaoisbYc9j95wRXjxJZffsP4bo4FbU7WhFrLcfFOqRFoJIMR3-PN74kXPY-ugi9_s_0thDRSusnUoPJNlsESi3w4-3xP1-MUG4n7VQIqEM0xnqHiLnNofwc7Lv-X_bXb3cehlSmx7Da0/s932/post002-Siyah%20Mashq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="932" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWPAQ2WukokvyLwIwjgnUa_xksLy_WR6kMXk4vU-P1PoXLLQYCaoisbYc9j95wRXjxJZffsP4bo4FbU7WhFrLcfFOqRFoJIMR3-PN74kXPY-ugi9_s_0thDRSusnUoPJNlsESi3w4-3xP1-MUG4n7VQIqEM0xnqHiLnNofwc7Lv-X_bXb3cehlSmx7Da0/s16000/post002-Siyah%20Mashq.jpg" /></a></div><div><br /></div><div><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfGu8OW5-ktj89cgS5bsZK5Ibhc32Ydxiv9Hz_ON0oZEnx54ODVMFZlab01DBYfdilkXki7d-TTT0xWtNjJULFgX8rD42zCb7iRVeOoj1o9njs8jfkbzV05vZ-qCA7VtzLVFAyR8cSSg-hoNj993MR7PL-hNk44HqgqAzCUVr90o2lBNgKd6IG7JcpWPI/s796/post001-Siyah%20Mashq.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="796" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfGu8OW5-ktj89cgS5bsZK5Ibhc32Ydxiv9Hz_ON0oZEnx54ODVMFZlab01DBYfdilkXki7d-TTT0xWtNjJULFgX8rD42zCb7iRVeOoj1o9njs8jfkbzV05vZ-qCA7VtzLVFAyR8cSSg-hoNj993MR7PL-hNk44HqgqAzCUVr90o2lBNgKd6IG7JcpWPI/s16000/post001-Siyah%20Mashq.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Semoga bermanfaat. Terima Kasih.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: center;"><span style="color: #7f6000;">===============================</span></div><div style="text-align: left;">(Siyah Mashq : Seni Abstrak Kaligrafi Persia) originally posted by Seni Kaligrafi Islam.  Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini. </div><div style="text-align: left;"><div><ul><li><a href="https://www.100honar.com/Home/Contestant/Calligraphy/%D8%B3%DB%8C%D8%A7%D9%87-%D9%85%D8%B4%D9%82">https://www.100honar.com/</a></li></ul></div><div>All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.</div></div><span style="text-align: left;">email : subhi.link@gmail.com</span></div>

Siyah Mashq adalah contoh luar biasa dari bagaimana kaligrafi dapat melampaui fungsinya sebagai alat komunikasi dan menjadi bentuk seni yang berdiri sendiri. Karya-karya dalam gaya ini tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis kaligrafer penulisnya…

Cara Menjiplak Kaligrafi Dengan Jarum (Ta'bir)

<div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMN5wFil3XlZ76vB784aRm4_DTqCPA81ADCnZa0aRgyHXRs81gDkVDUoOLcSw_PuUjOnE2CNx948x_AEa4VcMvXtjjE9LmXY551hY2kYKHuhVtBPYbeYxZUsgj4gSTz88hb1J9ocw46O_CiA4k4dEkTeOIc0KLEe1bXmaNXpwA_Tgfyi__rZ-N3UK_HOs/s652/tauqi%20Sami.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="507" data-original-width="652" height="249" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMN5wFil3XlZ76vB784aRm4_DTqCPA81ADCnZa0aRgyHXRs81gDkVDUoOLcSw_PuUjOnE2CNx948x_AEa4VcMvXtjjE9LmXY551hY2kYKHuhVtBPYbeYxZUsgj4gSTz88hb1J9ocw46O_CiA4k4dEkTeOIc0KLEe1bXmaNXpwA_Tgfyi__rZ-N3UK_HOs/s320/tauqi%20Sami.png" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanda Tangan Sami Afandi<br />Tampak bekas bekas lubang jarum disepanjang tepi kaligrafinya</td></tr></tbody></table><br /><div style="text-align: justify;">Bagi kamu yang sering berkarya dengan kaligrafi tentu tidak asing dengan pembuatan jiplakan atau mal kaligrafi. Ada beberapa teknik transfer gambar pada zaman sekarang. Yang lazim adalah menggunakan jiplakan yang berupa kertas tebal atau kalkir yang sudah diiris membentuk pola hiasan atau pola kaligrafi. Kemudian di transfer ke media dengan memberikan cat tipis tipis atau dipilox sebagai penanda. Ada juga yang menggunakan kertas karbon daito atau pake pensil grafit. Yang modern tentu menggunakan printer atau mesin CNC.</div></div><div><br /></div><div><span style="font-family: inherit;">Pada zaman dulu, ada juga teknik memindahkan gambar dengan menggunakan jarum. Prinsip kerjanya serupa dengan kertas karton yang diiris iris. Gambar kaligrafi disalin pada kertas sebagai master jiplakan, dengan cara melubanginya dengan jarum. Setelah itu, master jiplakan itu siap digunakan untuk mentransfer kaligrafi ke berbagai media dengan cara menaburkan bubuk kapur atau bubuk arang. Teknik ini disebut <i>ta'bir.</i></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4h1O_jJFosMwrDO586O1npCcxeSUgCziW2ep9AQbUVjlmfgyOs6mrfq_zk1BmDBJSspp4o7mHGapFKZ_ouXbZXpw6TBRTMRkgmETkgR3cg8HTE1ATxqXkDGF3KCkvWoY5mk3gydEu9-yjF-EpjQkxWu9xNleI1WhKPa9tJu-1l6pbEKDdP5e92PKF6FI/s563/tauqi%20Sami%20ta'bir.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="459" data-original-width="563" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4h1O_jJFosMwrDO586O1npCcxeSUgCziW2ep9AQbUVjlmfgyOs6mrfq_zk1BmDBJSspp4o7mHGapFKZ_ouXbZXpw6TBRTMRkgmETkgR3cg8HTE1ATxqXkDGF3KCkvWoY5mk3gydEu9-yjF-EpjQkxWu9xNleI1WhKPa9tJu-1l6pbEKDdP5e92PKF6FI/s16000/tauqi%20Sami%20ta'bir.png" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tanda Tangan Sami dalam warna aslinya<br />Masih terlihat samar samar bekas bekas tusukan jarum atau ta'bir. Coba di zoom.</td></tr></tbody></table><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Teknik menjiplak gambar dengan jarum, sering disebut sebagai </span><i style="font-family: inherit;">ta'bir </i><span style="font-family: inherit;">( </span><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: medium;">التأبير</span><span style="font-family: inherit;"> )</span><span style="font-family: inherit;"> atau teknik perforasi atau teknik tusuk jarum, merupakan metode kuno yang digunakan untuk menyalin gambar atau pola dari satu permukaan ke permukaan lainnya dengan menggunakan jarum (</span><span style="font-family: Noto Sans Arabic;">الإبرة</span><span style="font-family: inherit;">) Teknik ini sering digunakan oleh para seniman, desainer, dan pengrajin, terutama dalam seni lukis dinding, bordir, atau cetak tekstil. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Berikut adalah langkah-langkah penerapan teknik <i>ta'bir </i>:</span></div><div style="text-align: justify;"><ol><li><span style="font-family: inherit;">Alat dan Bahan:Gambar atau pola yang ingin dijiplak.</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Kertas tebal atau kalkir (untuk gambar aslinya).</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Jarum atau alat tusuk dengan ujung tajam (bisa juga menggunakan jarum jahit atau penusuk khusus).</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Permukaan atau media tujuan untuk menyalin gambar (misalnya kanvas, kain, atau kertas lainnya).</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Bubuk grafit, kapur, atau arang halus (untuk memindahkan gambar ke media).</span></li><li><span style="font-family: inherit;">Selotip (untuk menahan gambar tetap di tempatnya).</span></li></ol></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Langkah-langkah Menjiplak Gambar dengan Jarum :</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>1. Siapkan Gambar Asli . </b>Pilih gambar atau pola yang akan dijiplak. Sebaiknya gambar tersebut berada di atas kertas tebal atau kertas kalkir agar tidak mudah robek selama proses. Jika menggunakan gambar dari kertas biasa, Anda bisa menempelkan kertas ini ke selembar kertas tebal sebagai tatakan tambahan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>2. Letakkan Gambar asli di atas permukaan kerja yang datar dan stabil</b>. Pastikan gambar tersebut tidak akan bergerak selama proses penusukan.Untuk menjaga posisi gambar tetap pada tempatnya, Anda bisa menggunakan selotip untuk menempelkan gambar pada permukaan kerja.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>3. Mulai Menusuk Gambar dengan Jarum</b>. Gunakan jarum atau penusuk tajam untuk membuat lubang-lubang kecil di sepanjang garis-garis utama gambar. Setiap lubang harus kecil, tetapi cukup jelas untuk dilihat. Perforasi ini harus dilakukan secara hati-hati agar mengikuti bentuk dan detail gambar. Semakin halus dan rinci gambarnya, semakin dekat jarak antara lubang-lubang tersebut.Jangan menekan terlalu keras agar tidak merobek kertas asli, namun pastikan lubang cukup dalam agar bisa dilihat pada permukaan yang dijiplak.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>4. Letakkan Gambar di Atas Media yang Akan Dijiplak.</b> Setelah selesai membuat lubang-lubang pada gambar asli, letakkan gambar tersebut di atas media tujuan yang ingin ditransfer, misalnya kanvas, kertas lain, atau kain. Gunakan selotip untuk memastikan gambar tidak bergerak selama proses transfer.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>5. Menggunakan Bubuk Grafit atau Kapur untuk Transfer</b>. Gunakan bubuk grafit, kapur, atau arang halus, dan taburkan secara lembut di atas lubang-lubang kecil yang telah dibuat tadi. Bubuk ini akan meresap ke dalam lubang dan membuat garis pada media di bawahnya.Anda bisa menggunakan kain atau jari untuk menggosok perlahan bubuk tersebut sehingga semua garis terisi sempurna. Pastikan tidak terlalu keras agar media tidak rusak atau bergeser.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>6. Angkat Gambar Asli. </b>Setelah semua lubang terisi dengan bubuk, angkat perlahan gambar asli dari media yang telah dijiplak.Anda sekarang akan melihat garis putus-putus pada media tujuan yang sesuai dengan gambar asli.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>7. Hubungkan Garis dengan Pensil atau Kuas.</b> Hubungkan garis-garis putus-putus tersebut dengan pensil, pena, atau kuas untuk menyelesaikan gambar. Anda bisa menggunakan alat apa pun tergantung pada media dan teknik yang diinginkan (misalnya, pensil untuk sketsa, kuas untuk lukisan, atau jarum untuk bordir).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><b>8. Selesaikan Detil Gambar . </b>Setelah semua garis utama dihubungkan, Anda bisa melanjutkan untuk menyempurnakan detail gambar sesuai kebutuhan, apakah itu untuk melukis, menggambar, atau bordir.Kiat:Ketelitian: Pastikan Anda teliti dalam membuat lubang. Jarak antar lubang yang konsisten akan membuat hasil akhir lebih akurat dan presisi.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Pilih Bubuk yang Tepat </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Gunakan bubuk grafit atau kapur yang sesuai dengan warna dan tekstur media Anda. Bubuk putih lebih baik untuk media gelap, dan grafit atau arang lebih cocok untuk media terang.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Goresan Ringan : Jika Anda tidak memiliki bubuk, Anda juga dapat menggunakan jarum untuk menandai garis putus-putus pada media di bawahnya langsung, tetapi berhati-hati agar tidak merobek kertas atau media.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Teknik ini sangat berguna untuk menciptakan karya seni yang rumit atau untuk mengulangi pola secara konsisten. Selamat mencoba!</span></div><span style="font-family: inherit;"><br />===============================<br />(Cara Menjiplak Kaligrafi Dengan Jarum (Ta'bir) originally posted by Seni Kaligrafi Islam. Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini.</span><div><span style="font-family: inherit;"><br /><a href="https://www.facebook.com/Calligraphy.Alexandria/videos/785732128231958">https://www.facebook.com/Calligraphy.Alexandria/videos/785732128231958</a><br /><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.<br />email : subhi.link@gmail.com</span></div>

Tanda Tangan Sami AfandiTampak bekas bekas lubang jarum disepanjang tepi kaligrafinyaBagi kamu yang sering berkarya dengan kaligrafi tentu tidak asing dengan pembuatan jiplakan atau mal kaligrafi. Ada beberapa teknik transfer gambar pada zaman sekara…

Mehmed Rasim Efendi : Permata Kaligrafi di Era Tulip

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-h5wrdHtP4a_GGs4I7kKVhBCWIHA27U6ozJCOxo4960FPomLt0edkkrApUQuOYxestk128w2cW82DZJjCNpOcNlVCT-NbcwVMTScwviuG5gkJMMdiMwK7EpP3wL-Hw23jZv_pszAjGex5WAmpk3viQhAXiHZU0Fv-LWMR_4pAUqQc8thk-DiaJ5S1_EY/s229/harrarahu%20rasim.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="155" data-original-width="229" height="198" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-h5wrdHtP4a_GGs4I7kKVhBCWIHA27U6ozJCOxo4960FPomLt0edkkrApUQuOYxestk128w2cW82DZJjCNpOcNlVCT-NbcwVMTScwviuG5gkJMMdiMwK7EpP3wL-Hw23jZv_pszAjGex5WAmpk3viQhAXiHZU0Fv-LWMR_4pAUqQc8thk-DiaJ5S1_EY/w293-h198/harrarahu%20rasim.png" width="293" /></a></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><h3>Mehmed Rasim Efendi</h3><div>Nama Mehmed Rasim Efendi tak asing lagi bagi pencinta seni kaligrafi Islam. Lahir di distrik Eğrikapı, Istanbul. Karena itu ia biasa menambahkan Eğrikapılı didepan namanya. Bakatnya dalam seni tulis indah ini telah membawanya meraih puncak kejayaan di era Kesultanan Utsmani. </div><div><br /></div><h3>Warisan Seni dari Sang Ayah</h3><div><br /></div><div>Ketertarikan Mehmed Rasim pada kaligrafi tak lepas dari pengaruh sang ayah, Yusuf Efendi, seorang imam sekaligus kaligrafer ulung. Sejak kecil, ia dididik secara intensif oleh ayahnya dan kemudian melanjutkan studinya di bawah bimbingan kaligrafer istana, Seyyid 'Abdullah Efendi dari Yedikule. Pada usia yang sangat muda, Mehmed Rasim telah menunjukkan bakat luar biasa dan pada tahun 1705, ia resmi menyandang gelar seorang kaligrafer.</div><div><br /></div><h3>Maestro Kaligrafi di Era Tulip</h3><div><br /></div><div>Mehmed Rasim memperoleh reputasi atas karyanya dan menjadi kaligrafer istana utama pada periode Tulip selama pemerintahan Sultan Ahmed III . Ia diangkat sebagai guru kaligrafi di istana Galata pada tahun 1714 dan kemudian di Istana Topkapi pada tahun 1737. Keahlian Mehmed Rasim dalam mengolah huruf dan komposisi tulisan membuatnya semakin dikenal dan diakui. Posisi ini membawanya pada kesempatan untuk berkarya di berbagai proyek penting istana, seperti menyalin Al-Quran dan membuat prasasti-prasasti indah. </div><div>Era Tulip adalah periode di mana keindahan bunga tulip menjadi cerminan dari kemewahan dan perubahan sosial di Kesultanan Utsmaniyah. Periode ini juga ditandai dengan kebangkitan minat pada seni dan budaya. Terdapat perkembangan dalam arsitektur, seni rupa, dan sastra. Periode ini berlangsung dari sekitar tahun 1718 hingga 1730. Era Tulip berakhir dengan terjadinya pemberontakan Patrona Halil pada tahun 1730. Pemberontakan ini disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat terhadap gaya pemerintah yang hidup mewah dan tidak memperhatikan kebutuhan rakyat.</div><div><br /></div><div><br /></div><h3>Lebih dari Sekadar Kaligrafer</h3><div><br /></div><div>Mehmed Rasim bukan hanya seorang kaligrafer ulung. Ia juga seorang ahli EBRU. Selain itu ia juga seorang sarjana yang menguasai berbagai bidang ilmu. Ia fasih berbahasa Arab, Persia, dan Turki, serta memiliki pengetahuan mendalam tentang sastra dan filsafat. Selain itu, ia juga seorang penyair berbakat yang karyanya seringkali menghiasi manuskrip kaligrafinya.</div><div><br /></div><h3>Warisan yang Abadi</h3><div><br /></div><div>Mehmed Rasim Efendi telah menyalin lebih dari 60 manuskrip Al- Quran serta membuat banyak prasasti, termasuk di air mancur Saliha Sultan di Azap Kapi di Konstantinopel. Ia menulis berbagai macam <i>muraqqa</i> dan <i>qit'ah</i> dalam enam jenis tulisan, termasuk Dalail (kitab dalail khairat), Awrad (wirid wirid), dan wakfiyah (dokumen wakaf).  Meskipun telah berpuluh-puluh tahun berlalu, karya-karya Mehmed Rasim masih terus menginspirasi generasi penerus. Tulisan tangannya yang indah dan penuh karakter menjadi ciri khas tersendiri dalam dunia kaligrafi Islam. Warisannya tidak hanya berupa karya-karya seni yang menakjubkan, tetapi juga semangat untuk terus melestarikan keindahan seni tulis yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.</div><div><br /></div><div>Berikut ini beberapa karyanya : </div><div><br /></div></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDqcRg6ldIAAPqGy5lMWBYphaHqXDDiHDyRJuQZ-72SyIS7a6P0FVEzTey65W6H7_hk6_urzSSEdeVnrcogoU0CCc8b7gGumhozD0JH45N8WAtLQOsCIVR0_aGe1qILPS_d35f-RnTqvkYBu1_gK83q2Occ-aBrd73PWYLJ4-XEzdgIBvSahCp80sl9I/s650/EgrikapiliMR_001.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="488" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaDqcRg6ldIAAPqGy5lMWBYphaHqXDDiHDyRJuQZ-72SyIS7a6P0FVEzTey65W6H7_hk6_urzSSEdeVnrcogoU0CCc8b7gGumhozD0JH45N8WAtLQOsCIVR0_aGe1qILPS_d35f-RnTqvkYBu1_gK83q2Occ-aBrd73PWYLJ4-XEzdgIBvSahCp80sl9I/s16000/EgrikapiliMR_001.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Muhammad Rasim dengan hiasan EBRU</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;">Petikan hadis nabi : </div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: medium;">بِحَسَبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يُشَارَ إِلَيْهِ</span></div><div style="text-align: center;">"Cukuplah keburukan bagi seseorang dengan ditunjuk dengan jari (sekedar mencari perhatian) dalam masalah agama atau dunia kecuali orang yang di jaga oleh Allah."</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWacS_F10O4Lyg1njT9OUtHMTyjd2h-ydZ1HtDEpknkiwqrp-OLt_OhvpbLkobUmsOmIwEd6G_FgIDrslQOGqgbAZZ0_4tDFXl9eVWrhlL25X85jQh4gjvos2q2l88EQvnd22tXBSLqZOPYwj3KwWFgtFj1hrKqy91AB0FFuD8_Ittzo54lf6aKPFl8Co/s650/Rasim001.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWacS_F10O4Lyg1njT9OUtHMTyjd2h-ydZ1HtDEpknkiwqrp-OLt_OhvpbLkobUmsOmIwEd6G_FgIDrslQOGqgbAZZ0_4tDFXl9eVWrhlL25X85jQh4gjvos2q2l88EQvnd22tXBSLqZOPYwj3KwWFgtFj1hrKqy91AB0FFuD8_Ittzo54lf6aKPFl8Co/s16000/Rasim001.jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi18B1p0nWmXM8UUIRnS-7yEa9YjajIOaF7VDTfZBzzCaFir-y8sBC1nDSIPXMAFjvsZSW3qXHv5leZ9RmmcbivdzQ-RwJ2sHD445O_2N6PyFrUUNn7JOjsd21cPYXeoopga4ks5FPuC58Uv1HQCZyxnji3hyphenhyphennDM-xQYCefu6F1NZTE02a09-8nFFrGpYw/s650/Rasim.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="381" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi18B1p0nWmXM8UUIRnS-7yEa9YjajIOaF7VDTfZBzzCaFir-y8sBC1nDSIPXMAFjvsZSW3qXHv5leZ9RmmcbivdzQ-RwJ2sHD445O_2N6PyFrUUNn7JOjsd21cPYXeoopga4ks5FPuC58Uv1HQCZyxnji3hyphenhyphennDM-xQYCefu6F1NZTE02a09-8nFFrGpYw/s16000/Rasim.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #7f6000;">===============================</span></div><div>(Mehmed Rasim Efendi : Permata Kaligrafi di Era Tulip) originally posted by Seni Kaligrafi Islam.  Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini. </div><div><div><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://kalemguzeli.org/index.php?go=main&KNO=110">http://kalemguzeli.org/index.php?go=main&KNO=110</a></li><li><a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Egrikapili_Mehmed_Rasim_Efendi">https://en.wikipedia.org/wiki/Egrikapili_Mehmed_Rasim_Efendi</a></li></ul></div><div>All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.</div></div> email : subhi.link@gmail.com

Mehmed Rasim EfendiNama Mehmed Rasim Efendi tak asing lagi bagi pencinta seni kaligrafi Islam. Lahir di distrik Eğrikapı, Istanbul. Karena itu ia biasa menambahkan Eğrikapılı didepan namanya. Bakatnya dalam seni tulis indah ini telah membawanya merai…

Mencoba Pena Dollar Untuk Kaligrafi

<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWuepCLIu_5555obvyaX55iSbf2zFP1Vlop9sE6RiC5AiRWnpZiJlZBG5TeCj0uMTLrSVeV1xcbNlJ6xLIMIGCLhWKGhwWUz8BLLK7Q4fKObRyJI7PBvJn3Z8PuuW08laRZVitGIvJY_o/s1600/Dollar.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="409" data-original-width="756" height="346" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWuepCLIu_5555obvyaX55iSbf2zFP1Vlop9sE6RiC5AiRWnpZiJlZBG5TeCj0uMTLrSVeV1xcbNlJ6xLIMIGCLhWKGhwWUz8BLLK7Q4fKObRyJI7PBvJn3Z8PuuW08laRZVitGIvJY_o/s640/Dollar.jpg" width="640" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <b><i><br /></i></b> <h3 style="text-align: left;"><b><i>Pena Kaligrafi Apa Yang Kamu Punya ?</i></b></h3> <br /> <div style="text-align: justify;"> Banyak pertanyaan kepada saya, apa pena kaligrafi yang bagus. Pertanyaan seperti ini sulit menjawabnya, karena saya jarang coba coba untuk pena besi. Saya masih setia dengan pena Hover dengan satu alasan saja : MURAH.<br /> <br /> Makanya saya akhirnya tertarik dengan Pena Dollar ini. Karena harganya sama murahnya dengan Hover. Saya menemukannya di Bukalapak. Pena ini katanya berassal dari Pakistan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div>Awalnya hanya iseng melihat lihat lapak yang jualan pena pena kaligrafi. Siapa tau dapat pena yang bagus dan murah. Saya ketik kata kunci 'pena kaligrafi' di Bukalapak. Ternyata yang muncul dan mendominasi adalah Pena Dollar ini. Harganya murah. Karena tertarik, akhirnya saya memutuskan untuk beli dua buah. Sekalian beli tintanya, mereknya Dollar juga. </div><div><br /></div></div><div style="text-align: justify;">Ayo kita cobain saja pulpen ini. <br /> <br />Tiga hari kemudian, pena pesanan saya sampai. Setelah unboxing, saya agak kecewa. <b><i>Ternyata Pena Dollar ini sudah dipotong</i></b>. Potongan pabrikan. Bentuk potongannya horizontal lurus. Saya bisa memastikan pena ini tidak bisa digunakan menulis kaligrafi Arab.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Meski demikian, saya tetap mengisikan  tinta kedalamnya. Kemudian mencoba menulis kaligrafi Arab. Benar dugaan saya, ternyata tidak bisa. Tarikannya kasar dan tinta ogah keluar. Ketika saya coba menulis kaligrafi latin, ternyata lancar jaya dan bagus.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Ternyata <i><b>Pena merek Dollar ini memang di design untuk kaligrafi latin</b></i>. Ini yang harus difahami oleh pembeli supaya tidak marah marah pada pelapak. Pena dengan potongan rata, tidak bisa digunakan untuk kaligrafi Arab.<br /> <br /> Tujuan saya beli pena ini untuk menulis kaligrafi Arab. Pena untuk kaligrafi Arab harus miring potongannya. Pena dengan potongan lurus, hanya untuk menulis aksara latin. Atau akasara India mungkin. Pena Dollar ini terpaksa harus diasah lagi supaya bisa digunakan untuk menulis Arab. Saya gosok dengan ampelas dengan posisi miring. Setelah melakukan sekian usaha penggosokan, akhirnya diperoleh potongan miring yang halus. Pena dollar ini sekarang bisa dibuat menulis kaligrafi Arab.<br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> <h3> Membandingkan Pena Hover Dan Pena Dollar</h3> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4Yj4MkLJ9jvMKkgf7faF5Q_AHO4kPgGsg34zSG_wXD7Q9RqIEbmnwbcyYaUQ8-3m0jbiGQekpE5-BPYGoI9Jo03348VmVbmmCfkVj4KnGiS6_5jDd8CruDj9VdVqFKJ4MU7NmJRpjRE/s1600/hover+dollar.JPG" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="410" data-original-width="574" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiH4Yj4MkLJ9jvMKkgf7faF5Q_AHO4kPgGsg34zSG_wXD7Q9RqIEbmnwbcyYaUQ8-3m0jbiGQekpE5-BPYGoI9Jo03348VmVbmmCfkVj4KnGiS6_5jDd8CruDj9VdVqFKJ4MU7NmJRpjRE/s1600/hover+dollar.JPG" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <br /><span style="font-family: inherit;"> Untuk menulis kaligrafi naskah (untuk tulisan tulisan kaligrafi dibuku, ijazah, dan lain lain) saya telah lama menggunakan pena Hover. Pena ini banyak tersedia di toko toko buku. Saya bandingkan dengan pena Dollar yang baru saya miliki. Ternyata pena Dollar memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Dapat saya ringkaskan kelebihan dan kekurangan pena dollar sebagai berikut :</span></div> <br /><u><b> Kelebihan :<br /> </b></u><ul> <li>Menampung lebih banyak tinta. Kontainer tintanya transparant </li> <li>Tinta lancar sampai habis, no macet macet. Ini berbeda dengan pena Hover yang mesti sering sering dilap dan direndam air hangat.</li> <li>Pena Dollar agak gemuk, sehingga nyaman dipegang</li> </ul> <br /><u><b> Kekurangannya :<br /> </b></u><ul> <li>Untuk mengisi tinta, agak repot karena harus memakai dua tangan. Bandingkan dengan pena Hover yang cukup menggunakan satu tangan. </li> <li>Untuk edisi pabrik, hanya bisa untuk menulis kaligrafi latin.</li> <li>Bila ingin digunakan untuk kaligrafi Arab, harus dipotong miring lagi, lalu digosok lagi dengan ampelas.</li> </ul> </div> Secara umum, saya nilai Pena Dollar lebih baik daripada Pena Hover<br /> <br /> <h3 style="text-align: left;"> Cara Mengisi Tintanya :</h3> <br /><span style="font-family: inherit;"> Pada umumnya, pena fountain seperti Hover atau Pilot, memiliki pompa untuk mengisi tinta. Tinggal dipencet pencet dengan satu tangan. Pena akan masuk kedalamnya. Tetapi untuk pena Dollar, caranya agak sedikit ribet. Mesti dilakukan dengan dua tangan. Yang satu memegangi pena, tangan yang satu lagi memutar tombol tintanya.<br /> <br /> Cara mengisi pena Dollar adalah sebagai berikut :<br /> </span><ul> <li><span style="font-family: inherit;">Buka ujung bawah pena dengan cara memutarnya sampai copot. Disitu akan kamu lihat ada tombol yang bisa diputar</span></li> <li><span style="font-family: inherit;">Celupkan bagian kepala (ujung) pena ke botol tinta.</span></li> <li><span style="font-family: inherit;">Putar bagian tombol yang ada di pantat penanya, biarkan sesaat sampai tinta terisi penuh</span></li> <li><span style="font-family: inherit;">Ada bagian transparan untuk melihat apakah tinta sudah masuk atau belum</span></li> <li><span style="font-family: inherit;">Tutup kembali, kemudian cobalah menulis.</span></li> </ul> <span style="font-family: inherit;"><br /> </span><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"> Meskipun ribet, cara mengisi tinta pada pena Dollar, lebih bersih. Pada pena fountain umumnya (misalnya hover) yang dalam pengisiannya dilakukan dengan menekan pompa berulang ulang, seringkali, udara yang ada didalam pena menghalangi tinta masuk. Sehingga pena tidak turun ke bagian karet transparan yang ada didalamnya. Kemudian, ketika kita terlalu keras menekan karet pompanya, maka tinta akan muncrat karena udara yang ada didalamnya keluar.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <h3> Mengasah Pena Dollar Untuk Kaligrafi Arab</h3> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seperti yang telah saya sampaikan, pena dollar ini sudah dipotong pabrik. Sayangnya potongannya ini potongan kaligrafi latin. Hanya enak dibuat menulis kaligrafi latin. Untuk menulis kaligrafi Arab, terasa kasar bahkan tinta tidak keluar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bila kamu ingin menggunakannya untuk menulis kaligrafi Arab, kamu mesti melakukan beberapa hal berikut :</div> <div style="text-align: justify;"> </div> <ul> <li>Isi dulu dengan tinta</li> <li>Siapkan amplas besi kasar</li> <li>Pegang pena dengan posisi agak miring sedikit (karena potongan pabriknya rata horizontal)</li><li>Gosok perlahan lahan. Pertahankan posisi kemiringannya. Untuk mencapai potongan nib yang konsisten, membutuhkan kesabaran.</li> <li>Bila sudah mendapatkan potongan yang diinginkan, menulislah diatas amplas pelan pelan dengan mengambang saja. Jangan ditekan.</li> <li>Tulislah beberapa huruf seperti alif, wawu, shad, dan seterusnya. Cobalah menulis basmalah diatas amplas itu</li> <li>Mungkin akan terjadi tinta tidak keluar. Jangan panik. Nanti lama lama akan keluar. Kemudian Cobalah menulis kaligrafi Arab diatas kertas. Bila masih terasa kasar, silahkan menulis lagi di amplas dengan mengambang saja.  </li> </ul> <div> Mudah mudahan berhasil. Mohon maaf tidak ada video atau gambar untuk memperjelasnya.</div> <br /> <br /> (<a href="http://mencoba%20pena%20dollar%20untuk%20kaligrafi%20%28review%29/" target="_blank">Mencoba Pena Dollar Untuk Kaligrafi (Review)</a> originally posted by Seni Kaligrafi Islam.<br /> <br /> All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.

Pena Kaligrafi Apa Yang Kamu Punya ? Banyak pertanyaan kepada saya, apa pena kaligrafi yang bagus. Pertanyaan seperti ini sulit menjawabnya, karena saya jarang coba coba untuk pena besi. Saya masih setia dengan pena Hover dengan satu alasan saja : M…

Kumpulan Kaligrafi Hadis 'Arrahimun Yarhamuhumur-Rahman..'

<div style="text-align: center;"><div style="text-align: justify;">Hadis ini populer dikalangan para kaligrafer. Beberapa master kaligrafi telah membuat karya kaligrafi dengan hadis ini. Hadis yang saya maksud adalah hadis yang berbunyi : </div><div style="text-align: justify;"><div><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="font-family: Noto Sans Arabic; font-size: medium;">الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ اِرْحَمُوْا اَهْلَ اْلاَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ </span></div><div><div><i>"Orang orang penyayang, akan disayangi oleh Allah yang Maha Rahman. Sayangilah semua yang ada dibumi, maka kalian akan disayangi oleh yang dilangit."</i></div><div><br style="text-align: left;" /></div></div></div><div style="text-align: justify;">Dikalangan para muhaddisin, hadis ini juga populer. Ia adalah contoh hadis <i><b>musalsal awwaliyah</b></i>. Istimewanya, hadis <i>musalsal awwaliyah</i> ini, dinilai sebagai hadis yang paling sohih diantara hadis hadis musalsal lainnya.  </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: left;"><div style="text-align: justify;">Yang dimaksud hadis musalsal adalah hadis yang diriwayatkan secara turun temurun dengan cara yang sama. Misalnya dengan cara berlutut, atau dengan cara bersalaman atau dengan memegang jenggot. Disebut hadis <i>musalsal bil awwaliyah</i>, karena hadis ini secara berkesinambungan turun temurun selalu diriwayatkan paling awal sebelum meriwayatkan hadis hadis lain. Artinya seorang santri pencari hadis pemula, yang baru belajar hadis, akan terlebih dahulu diperdengarkan hadis ini sebagai pelajaran pertama. </div><div><br /></div> Berikut ini beberapa karya kaligrafi hadis 'Arrahimun...' tersebut : </div><div style="text-align: left;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuj_FoypXsB-g-H8NQVIW04DbEkgfBqpm7AjSi082eRSsZClU6xU8vORb4WKWU96wfDf-nUnWKMrYxtgcUrdhHJ4TPjtgMcQrct4lQvHda8btSTo02OUeQ4_8DblrYhSDk4zr2Sm3WhurQOk32iL6JLmerO5R6LUPaX5m9GB6QZJGiCFJSPKkv7MXqRqo/s650/Nadzif.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="384" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuj_FoypXsB-g-H8NQVIW04DbEkgfBqpm7AjSi082eRSsZClU6xU8vORb4WKWU96wfDf-nUnWKMrYxtgcUrdhHJ4TPjtgMcQrct4lQvHda8btSTo02OUeQ4_8DblrYhSDk4zr2Sm3WhurQOk32iL6JLmerO5R6LUPaX5m9GB6QZJGiCFJSPKkv7MXqRqo/s16000/Nadzif.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Muhammad Nadzif</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;">Beliau ini gurunya Hasan Ridho</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdNeXh2yqMXVbKxYzLhCKdciNWVWcbOAs55ZU_VL7Q3-KP7H5Dy0jKqH5Zi2fyr1oLLb5KD9WaD1G9FYggVX4mV-o3J9YACpZ09vNywvHFqSm1awCcmKiPSmAWp7iBGcVzvjWpl7hPK0IniisYUxnj6DlNDSTwMwgcU8gu4eeWfBHemvzeqBqK5gFKUtw/s650/Hasan%20Ridho.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="375" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdNeXh2yqMXVbKxYzLhCKdciNWVWcbOAs55ZU_VL7Q3-KP7H5Dy0jKqH5Zi2fyr1oLLb5KD9WaD1G9FYggVX4mV-o3J9YACpZ09vNywvHFqSm1awCcmKiPSmAWp7iBGcVzvjWpl7hPK0IniisYUxnj6DlNDSTwMwgcU8gu4eeWfBHemvzeqBqK5gFKUtw/s16000/Hasan%20Ridho.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Hasan Ridho</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;">Terdapat keterangan dibawahnya : <i>Harrarahu al Haaj As Sayyid Hasan Ridho ghafarallah dzunubah wa satara 'uyuubah Aamiin yaa mu'iin</i> (tahun 1326 H)</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVZxMV6TpZrhuAjFeaMz_1hSrJyJ31XkvXDUc2HaJQ0cT59zLSvt7loQYhWFzMaRs1wPqQQMQwO1RMuMOqUtwpR47ZMUqUpjE_R8-BY1DXW4XqMnfv2SCb0Pu7AYuSHD_wUaqbTK0y9KYBLMrrC1EWf7yRes1E90BjyWK1coljkjxvtdE__qT5J46DkXo/s650/Kamil.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="329" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVZxMV6TpZrhuAjFeaMz_1hSrJyJ31XkvXDUc2HaJQ0cT59zLSvt7loQYhWFzMaRs1wPqQQMQwO1RMuMOqUtwpR47ZMUqUpjE_R8-BY1DXW4XqMnfv2SCb0Pu7AYuSHD_wUaqbTK0y9KYBLMrrC1EWf7yRes1E90BjyWK1coljkjxvtdE__qT5J46DkXo/s16000/Kamil.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Ahmad Kamil</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;">Terdapat keterangan dibawahnya : </div><div style="text-align: center;"><i>sawwadahu al mudznib al haaj Ahmad Kamil ra'iis al khattatin ghafarallahu dzunubah</i></div><br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipoU1WG5r12Plp-O-oAvCiUmy6g3Va3-BYlOS59goBrcMpWY-ARzrsMDahaaOm8SQuJs-CRVZ0ox4Ty5Xn1tQoyveLrydcny3bda-73WWfm2cW06e1rKF-KrG2IpPmYQL36Et2NTd26dBfSg_N6DEYjgZ4MLeV3XLBqA3KfqKK3_Nzf4rE5npUNPYx81A/s650/Arrahimun%20Syauqi.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipoU1WG5r12Plp-O-oAvCiUmy6g3Va3-BYlOS59goBrcMpWY-ARzrsMDahaaOm8SQuJs-CRVZ0ox4Ty5Xn1tQoyveLrydcny3bda-73WWfm2cW06e1rKF-KrG2IpPmYQL36Et2NTd26dBfSg_N6DEYjgZ4MLeV3XLBqA3KfqKK3_Nzf4rE5npUNPYx81A/s16000/Arrahimun%20Syauqi.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Muhammad Syauqi</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;">Dibawahnya ada keterangan : </div><div style="text-align: center;">Ditulis oleh Sayyid Muhammad yang dikenal dengan Syauqi yang merupakan murid dari Haji Muhammad yang dikenal dengan Khulushi tahun 1288</div><div style="text-align: center;"><br /><br /></div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfU6b0LHgYSOsIaSlL75zkBLQCfoVrP-V1ErDo6_YrN2MBWUkeC9maj90aBZZf3WFhJznfZHEPW4oX_60zJbYMYVJw4U4uFhXU-d_t7Io1AhvMGAluVHmb3Gsk-jWnqxukya_o_-lCerJ6Yud9n3fdPtUGhnUHEm92_J5xpCDo22y3psoaLFzdw77puIM/s650/Abdullah%20Zuhdi.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="648" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfU6b0LHgYSOsIaSlL75zkBLQCfoVrP-V1ErDo6_YrN2MBWUkeC9maj90aBZZf3WFhJznfZHEPW4oX_60zJbYMYVJw4U4uFhXU-d_t7Io1AhvMGAluVHmb3Gsk-jWnqxukya_o_-lCerJ6Yud9n3fdPtUGhnUHEm92_J5xpCDo22y3psoaLFzdw77puIM/s16000/Abdullah%20Zuhdi.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Abdullah Zuhdi</td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Terdapat keterangan pada huruf Nun nya : Harrarahu Abdullah Zuhdi</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij7my5dcwxy3lpuEwVcUuumjbLx7YkJR-AyxzT7aBblIn4X-jXQe1uV4xnHoBfNJ75EZ191y864yqIvcsmMpe5NA2B1BmfFn-AZ39dsyjkzEE39Zq3mxYHBdg9051W0FHaIQDURnPWMOAJ3MZlhox5bOJE-gQjtLCVOVvzhValmXTxtm4IfLk8YzKO-yc/s650/Arrahimun%20Izzat.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="354" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij7my5dcwxy3lpuEwVcUuumjbLx7YkJR-AyxzT7aBblIn4X-jXQe1uV4xnHoBfNJ75EZ191y864yqIvcsmMpe5NA2B1BmfFn-AZ39dsyjkzEE39Zq3mxYHBdg9051W0FHaIQDURnPWMOAJ3MZlhox5bOJE-gQjtLCVOVvzhValmXTxtm4IfLk8YzKO-yc/s16000/Arrahimun%20Izzat.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Musthafa izzat</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;">Terdapat keterangan dibawahnya : '<i>harrarahu al abdu ad-daa'i as-sayyid al haaj Musthafa Izzat min talamidz Musthafa Wasfi sanah 1293'</i></div></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><br /><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUeP8EHkQjLmRCaO4eSqtVJGDixWqc8vPrTC0tqw2Zq_I4U0jJhJUYg3pw3wc6gERsy8y6DY-wlqEvcqhxqU6M10xcr59BndppS5vzcA3FT79PrJCxUKPWrkw9x6tKhzOVEsXd0nEG9JbyGWh04NFGg5fHYxT1BLLrUtRCzGOejK8Lsl36k8dVIw6egkQ/s650/Musthofa%20Wasif.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="418" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUeP8EHkQjLmRCaO4eSqtVJGDixWqc8vPrTC0tqw2Zq_I4U0jJhJUYg3pw3wc6gERsy8y6DY-wlqEvcqhxqU6M10xcr59BndppS5vzcA3FT79PrJCxUKPWrkw9x6tKhzOVEsXd0nEG9JbyGWh04NFGg5fHYxT1BLLrUtRCzGOejK8Lsl36k8dVIw6egkQ/s16000/Musthofa%20Wasif.jpg" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Musthofa Washif (w. 1279 H)</td></tr></tbody></table><div style="text-align: center;">Keterangan penulisnya tertera di kiri bawah tulisan hadisnya. Hanya tertulis '<i>sawwadahu al mudznib Musthofa </i>(tahun 1231 H)</div><div style="text-align: center;"><br /></div><div style="text-align: center;"><br /></div><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="445" data-original-width="650" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhL-wf853G1af3kA5YEQQ2RW7cu27gRvDhSutjqgMsQIC0ZBnw7dOEAL-0bw_MPEldCUv-yC4VQH6YxBbKJQ3GOvfLRpwhFz1m4noQTlkhZHimH1Reps6yhd3olK-779CLkwakAxt77fZljzcWcJwbQD2RjBab7I6b-DwfMYGJSTwqRootJOrLkTVeb-HE/s16000/Hasyim%20Muhammad.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" /></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Karya Hasyim Muhammad </td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">Terdapat keterangan dibawahnya : <i>'sawwadahu al faqiir Hasyim Muhammad Al Baghdadi ghafarallahu lahu (tahun 1382 H)</i></div><br /><div style="text-align: left;"><br /></div></div><br /></div><div style="text-align: center;"><span style="color: #7f6000;">===============================</span></div><div>(<a href="http://kaligrafi--islam.blogspot.com" target="_blank">Kumpulan Kaligrafi Hadis 'Arrahimun Yarhamuhumur-Rahman..'</a>) originally posted by Seni Kaligrafi Islam.  Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini. </div><div><div><ul style="text-align: left;"><li>Tahkik al Lauhah al Fanniyyah -- karya kaligrafer Zaki Hasyimi</li></ul></div><div>All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.</div></div> email : subhi.link@gmail.com

Hadis ini populer dikalangan para kaligrafer. Beberapa master kaligrafi telah membuat karya kaligrafi dengan hadis ini. Hadis yang saya maksud adalah hadis yang berbunyi : الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ اِرْحَمُوْا اَهْلَ اْلاَرْضِ يَرْحَمْك…