|
Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT ( الكمال لله وحده ) Khat Ijazah tulisan Hasyim Muhammad Al Baghdadi |
Zaman sekarang, dimana semua orang bebas menunjukkan sikap dan pendapatnya. Ada banyak media menyediakan jempol keatas dan jempol kebawah. Sangat mudah, hanya dengan menekan tombol saja. Tanpa peduli apa efeknya bagi orang lain, ia bisa menyatakan ketidak sukaannya.
Sebesar apapun usaha seorang ustadz atau guru memberikan pengajaran dengan cara yang baik, tetap saja akan ada murid atau jama'ah yang tidak suka padanya. Akan ada jempol kebawah untuknya.
Sehebat apapun kemampuan seorang jurnalis menulis artikel, bahkan meskipun artikelnya memenangkan pulitzer, tetap akan ada yang menilainya jelek, dangkal, dan seterusnya. Akan ada jempol kebawah untuknya.
Seorang kaligrafer pun demikian. Meski ia telah mencapai tingkatan master, tetap akan ada yang berkomentar buruk, membully, dan memberi jempol kebawah. Meskipun sang kaligrafer sudah lama wafat.
Tidak ada yang bisa memuaskan semua orang. Setiap orang adalah obyek pujian dan celaan. Hingga akhirnya kita sadar, bahwa tidak ada yang sempurna melainkan Allah Yang Maha Sempurna. Karena itulah, Kaligrafer Hasyim Muhammad al Baghdady mengakhiri tulisan ijazahnya dengan ungkapan "al kamaalu lillahi wahdah" (kesempurnaan hanya milik Allah saja).
Maka berhentilah mengejar kesempurnaan, atau meraih simpati semua orang. Yang penting jangan berhenti berkarya. Tidak usah terlalu mendengar ucapan yang tidak membangun. Berkarya dengan ikhlas. Kata guru saya, Hati hati dengan orang ikhlas. Karena orang ikhlas itu "ono upase" (ada racunnya)
|
Puasa adalah tameng ( الصوم جنة ) Khat Naskhi tulisan Zaky al Hasyimi |
Mungkin kita bisa bercermin pada kasus Kaligrafer Zaki al Hasyimi. Reputasinya sebagai kaligrafi sebenarnya sangat cemerlang dan diakui, karena beliau adalah pemegang ijazah kaligrafi aliran Ottoman yang sanadnya bersambung ke Syeikh Hamdullah al Amasiy. Keahliannya terutama dalam menulis khat naskhi yang sangat indah.
Ketika beliau membuat video tutorial menulis lafadz Jalalah dengan khat Tsuluts untuk channel Taieb EL MOURABITE,
ia diserang oleh warganet yang dituliskan dalam kolom komentar. Ia disebut 'kaligrafer paling lemah'. Caranya menulis kaligrafi disebut 'sangat jauh dari metode para ustadz'.
Warganet bernama Abu Hasyim Abdullah menulis komentar : " murid kaligrafi paling lemah, menulis lafadz jalalah paling agung. Dengan rasa hormatku pada saudara Zaki, hendaknya anda belajar lagi kepada para guru, baru setelah itu balik lagi untuk mengajari orang lain "
Sementara warganet bernama Abuomarabdulaziz Bin mohamid menulis komentar :
Dengan rasa hormatku kepada ustadz.. caranya menulis khat tsuluts sangat jauh dari cara para master yang telah menulis kaidah khat tsuluts jaly. Andai saja dia fokus pada khat naskhi saja, kemudian mengembangkannya dengan banyak latihan, tentu akan lebih bermanfaat....dst
Komentar komentar negatif seperti ini tentu memancing perdebatan dikalangan netizen lainnya, termasuk balasan pedas dari si pemilik channel. Dia membalas :
"Barangkali kamulah yang lemah. Coba perlihatkan karyamu yang kamu sebut lebih utama itu. Kami ingin melihatnya. Buktikan omonganmu dengan karya nyata"
Inilah bukti bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah. Kamu tidak akan bisa memuaskan semua orang. Maka berkaryalah, tanpa menunggu kesempurnaan. Dan ini bukan berarti, kita berhenti pada satu titik, tanpa kemauan untuk meningkatkan kemampuan diri.
Wallahu a'lam. wa ilmuhu atamm. walaa na'lamu illa maa 'allam.
(Sekaliber Zaky Al Hasyimi Saja Masih Dibully) originally posted by Seni Kaligrafi Islam.
Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sember tertera dibawah ini :
All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.