Kali ini kita akan kembali melihat karya karya Adnan Syeikh Usman. Tulisan Diwani Adnan Syeikh Usman terkenal sangat luwes seakan akan goresan penanya tidak ada hambatan. Beliau juga berani membuat lenturan lenturan panjang melingkar lingkar sehingga tercipta karya diwani yang khas.
1. Sebuah tulisan indah kaligrafi diwani berisi kritik terhadap pemuja filsafat :
Maka katakan kepada mereka yang mengaku ahli filsafat dalam ilmunya :
" Kamu memang hafal sesuatu hal, tetapi luput darimu banyak hal....."
Tertanda Adnan 1436 H
Tulisan kali ini adalah beberapa untaian syair tentang keluh kesah sang penulis kaligrafi, yang merasa telah berkorban cukup banyak untuk seni ini.
Diawali dengan tulisan Riq'ah :
"Aku merangkai dua bait syair ini untuk yang sangat aku cintai yaitu "seni kaligrafi Arab" .
"Aku telah memberikan indahnya masa mudaku, dan buah fikiran dan umurku...padanya"
"Tetapi ia tidak memberiku apa apa kecuali kilauan fatamorgana...yang dikira air oleh mereka yang kehausan....lalu mereka bergegas menujunya.....tapi tidak menemukan apa apa."
Kukatakan kepada seni kaligrafi :
(Selanjutnya tulisan Diwani ) :
" Kuhabiskan cintaku untuk menggoreskan huruf huruf.."
" Aku rela menerima hiasan hiasan ilusi darimu.."
" Telah kubuang hari hariku untukmu, dana masih kubuang.."
" Tetapi engkau tidak membantuku, dan tidak juga hari hariku.."
(Bagian tanda tangan berbunyi) :
Puisi dan kaligrafi ditulis oleh Adnan Syeikh Usman, tahun 1422 H.
Tulisan berikutnya adalah Al-Qur'an Surah Al-Ashri :
Terakhir, ini bukan tulisan diwani, tetapi sangat special karena berisi Ucapan Terima Kasih Kepada Trengganu Malaysia :
Tulisan Tsuluts berbunyi :
" Syukron Trengganu "
Tulisan Naskh berwarna biru berbunyi :
"Terima Kasih"
Seorang kaligrafer Iraq Khalil Zahawi juga memiliki karya karya yang khas, dalam khat Farisi. Lihat kreasi kaligrafi Farisi Khalil Zahawi.