Khat Diwani Jali - Akar Sejarah, Karakteristik, Kaidah Dan Tokohnya

<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh07HfVbo6zyxscYv9IpmRciAC5HhPS0nE_jVCqy242EShYhQH0gkrEc9dW1ulIPVfpJcf3zEKwFCEZMncAa7NGMPJlSuwrI5ZR9cIiYJl4Ud74zTpk8Bs8a9m5icOHIxtv9DuTMhXLYfa2eBSq-3OI-AxHV_HhcYV2POUkOI8sbyNxT_9E1tyxR0ox/s1336/Ismail%20Haqqi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Diwani Jali" border="0" data-original-height="321" data-original-width="1336" height="171" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh07HfVbo6zyxscYv9IpmRciAC5HhPS0nE_jVCqy242EShYhQH0gkrEc9dW1ulIPVfpJcf3zEKwFCEZMncAa7NGMPJlSuwrI5ZR9cIiYJl4Ud74zTpk8Bs8a9m5icOHIxtv9DuTMhXLYfa2eBSq-3OI-AxHV_HhcYV2POUkOI8sbyNxT_9E1tyxR0ox/w709-h171/Ismail%20Haqqi.jpg" title="Kaligrafi Diwani" width="709" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kaligrafi Diwani Jali yang luar biasa karya Ismail Haqqi Altunbezer <br /><br /></td></tr></tbody></table><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"> Artikel berikut ini, asalnya adalah bagian dari materi kuliah tentang <a href="https://kaligrafi--islam.blogspot.com/" target="_blank">Jenis Jenis Kaligrafi</a> yang  ditulis oleh Subhan Hidayat, S.Sos.I. Makalah ini pernah  disampaikan kepada mahasiswi PGRA PTIQ kampus dua Depok.<br /> <br /> Tulisan ini dimuat kembali oleh Blog Seni Kaligrafi Islam dengan tujuan untuk merangkum dan mengikat beberapa tulisan serupa didalam blog ini, yang terpisah dan terserak dalam beberapa artikel. Agar lebih mudah dipelajari secara lebih utuh bagi siapa saja yang berminat.<br /> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;">Mengenal Khat Diwani Jali Dan Karakteristiknya</h3> <div> <br /></div> <div style="text-align: justify;"><b><i>Khat Elit</i></b> </div><div style="text-align: justify;">Khat Diwani Jali atau Jali Diwani, adalah salah satu jenis khat yang sangat indah. Luwes dan lentur. Dapat dibentuk mengikuti pola yang diinginkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Khat ini termasuk jenis huruf kaligrafi yang datang belakangan. Ia muncul diakhir abad 10 H dan permulaan abad 11 H.  Diwani Jali pernah menjadi tulisan elit kalangan istana Turki Usmani sehingga disebut juga Diwani Sulthani. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Khat ini dilarang digunakan diluar istana. Dan mereka yang mahir menuliskannya, disumpah agar tidak menyebarkannya diluar istana kesultanan. Tidak heran, banyak dokumen dokumen yang ditulis dengan Diwani Jali pada masa lalu, baru terungkap sekarang (<i>Mahmud Ibrahim hal. 9</i>).  </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"><i><b>Arti Diwani Jali</b></i></div><div style="text-align: justify;">Diwani berasal dari kata diwan yang artinya kumpulan catatan atau bundel. Pengertian diwan juga berkembang menjadi kantor. Jenis tulisan ini disebut diwani karena ia merupakan tulisan resmi dewan dewan (kantor kantor) kerajaan Turki Usmani. Ia digunakan untuk menulis dokumen dokumen penting kerajaan, juga cap dan tanda tangan sultan Ottoman.</div><div style="text-align: justify;"> <br /> Kata <i><b>Jali</b></i> bisa memiliki arti "jelas" atau "besar". Namun untuk diwani jali, kurang pas bila dimaknai dengan arti "jelas". Karena bagaimanapun, khat diwani jali ini cukup sulit untuk dibaca. Maka yang dimaksud jali disini adalah ukuran besar tulisannya. Sama seperti tsuluts jali atau ta'liq jali.  Karena ia ditulis dengan pena berukuran lebih besar dari khat biasa.<br /> <br /><b><i>Nama Nama Lain Diwani Jali</i></b></div><div style="text-align: justify;"> Khat Diwani Jali memiliki beberapa sebutan lain yaitu : <i>Matmus diwani</i>, <i>Khafi diwani</i>, <i>diwani Khasyin</i>, dan <i>Jari </i>yang<i> </i>artinya tulisan besar yang terdapat dalam sampul dokumen kerajaan Ottoman. (Amin Abdu Zahroh Yasin Nuuri hal. 518). Juga disebut dengan nama <i>diwani sulthani </i>dan <i>khat marsum</i>.<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEissmzpE6_4zyIiT4bOkSiGRSh5xLvRWVu5OMwCMUFTjgf9-g5aPYfdB9XPjet0kJfY0FsD1gbH0rnaXvFtyAcwN63VuD-WkXVrIPCDfEtUvxzoYi_-298jOxyuPpVysQJ8d8wyf4YQPwI/s1600/Jari.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="JARI" border="0" data-original-height="180" data-original-width="476" height="217" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEissmzpE6_4zyIiT4bOkSiGRSh5xLvRWVu5OMwCMUFTjgf9-g5aPYfdB9XPjet0kJfY0FsD1gbH0rnaXvFtyAcwN63VuD-WkXVrIPCDfEtUvxzoYi_-298jOxyuPpVysQJ8d8wyf4YQPwI/w575-h217/Jari.jpg" title="JARI" width="575" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> Ini contoh JARI</div> <br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Perbedaan Diwani Biasa dan Diwani Jali</i></b></div> <div style="text-align: justify;">Khat Diwani biasa dan Diwani Jali sama sama menjadi tulisan resmi kantor kantor kerajaan Turki Usmani, untuk menulis dokumen dokumen resmi, simbol simbol dan tanda tangan sulthan. Keduanya juga punya karakter luwes dan memutar lentur. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang membedakannya adalah, khat diwani biasa, tidak diberi hiasan. Ia sepi dari tanda baca atau coretan apapun. Ia juga ditulis mengikuti garis dengan alur miring kekiri bawah. Pena yang digunakan ukurannya lebih kecil.</div><div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sedangkan Diwani Jali, sangat ramai dengan hiasan. Hiasan hiasan itu berupa tanda baca dan titik yang memenuhi seluruh bidang tulis. Hiasan hiasan ini disebut <i><b>Gulzar</b></i> (dari kata <i>Kul-Zahr</i>) yang artinya kebun mawar (<i>Dr. Abdul Aziz hal.285</i>). Penggunaan gulzar ini disebut dipengaruhi oleh budaya China.<br /> <br /> Karena karakteristiknya yang luwes, Diwani jali juga paling cocok digunakan untuk membuat kaligrafi dengan bentuk obyek yang disukai seperti perahu, buah, binatang dan lain lain.<br /> <br /> Perhatikan Contoh contoh diwani jaly berikut ini :<br /> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitvxJekBeUUOhufG2sItErdqtHV5mladPyNCvDBoIqr6484QD_KJC-ChNx4yB76qsXhkG7Jg0PscEqZv3BojBMmnMJByTMz35OtTMpfSKmClxOhJIqDgZo7hLiVGCFMnDVLyIHzZfRfR4/s1600/Shalawat+tahiyyat.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Diwani Jali Indah" border="0" data-original-height="666" data-original-width="537" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEitvxJekBeUUOhufG2sItErdqtHV5mladPyNCvDBoIqr6484QD_KJC-ChNx4yB76qsXhkG7Jg0PscEqZv3BojBMmnMJByTMz35OtTMpfSKmClxOhJIqDgZo7hLiVGCFMnDVLyIHzZfRfR4/s16000/Shalawat+tahiyyat.jpg" title="Khat Indah" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> Ini adalah gambar kaligrafi yang seluruhnya ditulis dengan Diwani Jaly. <span style="text-align: center;">Lafadz yang ditulis adalah </span><i style="text-align: center;"><b>"Shalawat Tahiyyat" (</b></i><i>Allahumma shalli alaa Muhammad wa alaa aali muhammad kamaa shallayta alaa Ibrahim ...dst sampai fil alamiina innaka hamidum majid)</i></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"> Perhatikan hiasan gulzar yang memenuhinya. Ini juga yang menyebabkan diwani jaly cocok untuk mendesaign kaligrafi dengan shape tertentu yang disukai. Karena gulzar nya bisa digunakan untuk menutupi ruang shape sehingga bentuknya semakin tegas.</div> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> Sejarah  Diwani Jaly</h3><div style="text-align: justify;"><b><i><br /></i></b></div><div style="text-align: justify;"><div><div><b><i>Sejarah Tulisan Humayuni di Kesultanan Ottoman. </i></b></div><div>Sejarah munculnya diwani jali, tidak bisa dilepas dari bingkai sejarah perjalanan "tulisan suci" yang disebut <a href="https://en.wikipedia.org/wiki/Hatt-i_humayun" target="_blank">Khat Humayuni</a>. Tulisan resmi yang digunakan untuk surat menyurat pemerintah ottoman. Hilal Naji Zainuddin, menuliskan penjelasan yang panjang lebar mengenai sejarah khat Humayuni hingga munculnya khat diwani jali. Tulisan Naji Zainuddin bisa saya ringkaskan sebagai berikut :</div><br />Kerajaan Turki Usmani sejak dulu memiliki jenis tulisan resmi yang disebut Humayuni (tulisan suci) yang digunakan untuk menulis firman firman (<i>Firmanat</i>) yaitu semacam surat keputusan raja (royal mandate), <i>in'amat</i> (pemberian bantuan) dan dokumen dokumen kerajaan lainnya. </div><div><br /></div><div>Saat itu, khat Humayuni yang pernah digunakan pun bermacam macam. Pernah memakai khat tsuluts, khat naskh dan khat raihany, atau kombinasi dari khat khat tersebut. Baru setelah zaman Sulthan Muhammad Al-Fatih, khat diwani ditetapkan menjadi tulisan resmi kerajaan. (<i>Naji Zainuddin hal. 537-538</i>)<br /><div><br /></div>Mengenai sejarah khat diwani ini, Mahmud Ibrahim menulis :<br /><br />Ketika Sultan Muhammad Al-Fatih menaklukkan kerajaan Syah Baidho' At-Turkumani (tahun 1473 M), ia membawa banyak tawanan, termasuk para seniman kaligrafi ke Istambul. Sejak saat itulah khat ta'liq (Farisi) ikut pindah ke Istambul (karena orang orang Turkuman menulis dengan khat ta'liq). Orang orang Ottoman menggunakannya khat ta'liq ini dikantor kantor di kesultanan Usmani. Setelah sekian lama, karakter ta'liq lama lama kian lentur dan berubah menjadi jenis khat baru yang mereka sebut "diwani". Dari khat diwani inilah kemudian tercipta Diwani Jali. (<i>hal.9</i>)<br /></div></div><div style="text-align: justify;"><b><i><br /></i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><i><br /></i></b></div><div style="text-align: justify;"><b><i>Penemunya</i></b> </div><div style="text-align: justify;"> Diwani Jali, diyakini mulai digunakan sekitar akhir abad ke 10 H. atau abad 17 M. Lalu siapakah penemunya ? Agaknya sulit untuk menetapkan secara tegas siapa penemunya. Ada beberapa pendapat mengenai hal itu.  <br /> <br /> <i>Pendapat Pertama : Penemunya adalah Syahlan Basya.</i><br />Mengenai Syahlan Basya ini, beberapa catatan yang kami miliki hanya menyebutkan bahwa dia adalah seorang seniman (<i>rijalul fann</i>). Tetapi Dr. Abdul Azis dalam kitab Tarikh memastikan bahwa Ahmad Syahlan Basya ini adalah <b>Kara Ahmad Pasha</b>, seorang Grand Wazir (Perdana Menteri) ke-7 pada zaman Khalifah Sulaiman al-Qanuni. Ia menjabat selama 2 tahun sebagai Grand Wazir sebelum akhirnya dihukum mati oleh Khalifah Sulaiman, disebabkan oleh intrik politik.<br /><br /></div><div style="text-align: justify;">Menurut beberapa artikel, Diwani Jali ditemukan secara tidak sengaja. Maksudnya, Syahlan Basya tidak bersengaja meng-create bentuk tulisan yang akan disebut Diwani Jali. Beliau sebetulnya ingin menciptakan kaligrafi baru yang tidak terkait dengan Diwani. Tapi yang dihasilkan justru mirip diwani.  </div><div style="text-align: justify;"><br /></div> <div style="text-align: justify;"><i>Pendapat kedua :  Penemunya adalah Ibrahim Munif</i><br />Ibrahim Munif adalah penemu khat diwani biasa atau yang biasa disebut diwani riq'ah. Maka sangatlah mungkin, ia jugalah yang mengembangkan diwani biasa menjadi diwani jaly. </div><div style="text-align: justify;">(update : KH Didin Sirajuddin AR, pimpinan pesantren kaligrafi LEMKA dalam salah satu sambutannya mengatakan bahwa iwani Jali ditemukan oleh Ibrahim Munif ) <br /></div><div style="text-align: justify;"> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3efGHZNrVdh7tTjCPwCJ5Ejsnes3vAoKU5tjtC3zPUMjFiSeGi5HOpRNa6VyxL_hda2JBkZXMjyeztWGC6DUvrfbfvFYUqQquKx-rmFzVw3x0zxozzJYLX4bXnZSbR0SjiowW0pI-aN8/s1600/Firmanat+t.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Fermanat" border="0" data-original-height="640" data-original-width="457" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3efGHZNrVdh7tTjCPwCJ5Ejsnes3vAoKU5tjtC3zPUMjFiSeGi5HOpRNa6VyxL_hda2JBkZXMjyeztWGC6DUvrfbfvFYUqQquKx-rmFzVw3x0zxozzJYLX4bXnZSbR0SjiowW0pI-aN8/w457-h640/Firmanat+t.jpg" title="فرمانات" width="457" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <i>Contoh Fermanat </i></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <i>Pada zaman Sulthan Salim II. Ditulis dengan huruf huruf mirip diwani dan shikasteh yang termasuk salah satu tulisan Persia (khat Farisi) </i></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> <br /> <br /> Bisa kita buat kesimpulan, khat diwani Jali adalah pengembangan mutakhir dari khat Humayuni (tulisan resmi kerajaan) setelah sebelumnya mengambil bentuk naskhi, rayhani, riq'ah, ta'liq (yang dipelajari dari bangsa Turkuman), kemudian diwani (yang ditemukan oleh Ibrahim Munif) lalu berkembang menjadi diwani jali.<br /> <br /> Perkembangan selanjutnya, dilakukan oleh penguasa Usmani Sultan Musthafa III (wafat 1773 M). </div> <br /> <h4> Huruf Huruf Tunggal Khat Diwani </h4> Berikut ini adalah kaidah penulisan huruf huruf tunggal khat diwani jali. Kaidah huruf huruf ini diringkas dengan sangat baik oleh "ahlinya" yaitu Khattat Adnan Syeikh Usman :<br /> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkSLslODuwQPHY-56r818yYWLAiymWo4y3SOqqcKkIpUD3jmxh_O-MbhtzHzS1gGGpzWV7wIqCij2ST35y9iUxqxHcv2BsqJMlnbtOHW0zYcNZnIa7l-MiAvt2oUNZKc1AfVs3va70v4/s1600/Diwani+Jali+1.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="الديواني الجلي" border="0" data-original-height="436" data-original-width="628" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrkSLslODuwQPHY-56r818yYWLAiymWo4y3SOqqcKkIpUD3jmxh_O-MbhtzHzS1gGGpzWV7wIqCij2ST35y9iUxqxHcv2BsqJMlnbtOHW0zYcNZnIa7l-MiAvt2oUNZKc1AfVs3va70v4/s16000/Diwani+Jali+1.png" title="الديواني الجلي" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Huruf Huruf Mufrad (Tunggal) Diwani Jali<br /> Alif - Ba' - Jim - Dal-  Ro' - Sin</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBG4mUt-Odj9Th-FXwC5BmXnd4srtk4_HXpJMzFwyrL8i_GwJDPxqLdGAN9ap9QH7ktdcegWZeNkWEW1_UrvSQEpYi6y2MwsW7rlzfT19-6tbYT2tKOwhUDOcM6VmwQNDwWhXE0-azgl4/s1600/Diwani+Jali+2.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="الديواني الجلي الخط العربي" border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="426" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhBG4mUt-Odj9Th-FXwC5BmXnd4srtk4_HXpJMzFwyrL8i_GwJDPxqLdGAN9ap9QH7ktdcegWZeNkWEW1_UrvSQEpYi6y2MwsW7rlzfT19-6tbYT2tKOwhUDOcM6VmwQNDwWhXE0-azgl4/w640-h426/Diwani+Jali+2.png" title="الديواني الجلي الخط العربي" width="640" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Huruf Huruf Murfad Diwani Jali<br /> Shad - Nun - Tho' - Fa' - Ain<br /> <br /></td></tr> </tbody></table> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivuUhCIyycgPW8f3b4E7LnF4dYqo-V9lF3_J7J-8jUUgC_j_F-atYYabi_iXQIccqrmdLV0uuP0mDTnFjhqGvj2aaHkbLWml2gyKPx11zrQpFHxQzeaXVUF85et5FwK3tPLQdWC_Lug8o/s1600/Diwani+Jali+3.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="417" data-original-width="628" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEivuUhCIyycgPW8f3b4E7LnF4dYqo-V9lF3_J7J-8jUUgC_j_F-atYYabi_iXQIccqrmdLV0uuP0mDTnFjhqGvj2aaHkbLWml2gyKPx11zrQpFHxQzeaXVUF85et5FwK3tPLQdWC_Lug8o/s1600/Diwani+Jali+3.png" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Huruf Huruf Mufrad Diwani Jali<br /> Lam - Mim - Waw - Ha</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> <br /> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody> <tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiitIcDJ-QIF1UFovIB9GzwaCweQlP2GVIu7fs9T4MeshPjvY1_iCzMl5mqrKJ2YDpTEmampi9hnyQTPrV0swhDu61vS9F0RozaIZ47NjmfJPM9Ub9FqH6G8pSRFEczCIvG8PXscQFWsTM/s1600/Diwani+Jali+4.png" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="416" data-original-width="628" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiitIcDJ-QIF1UFovIB9GzwaCweQlP2GVIu7fs9T4MeshPjvY1_iCzMl5mqrKJ2YDpTEmampi9hnyQTPrV0swhDu61vS9F0RozaIZ47NjmfJPM9Ub9FqH6G8pSRFEczCIvG8PXscQFWsTM/s1600/Diwani+Jali+4.png" /></a></td></tr> <tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Huruf Huruf Mufrad Diwani Jali<br /> Kaaf -  Lam Alif - Ya - Harokat dan Hiasan</td></tr> </tbody></table> <br /> <br /> Secara lengkap, huruf huruf mufrod diwani jaly adalah sebagai berikut :<br /> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgULJ2Vc4-d0sLyauJUoi8PQT60K7QmczuMd-gfhJK0_fvmhAhG1dCteBJ-j4aa6dXLmvWtMqoMto2cdslSAL0_fK0ufKQoqtnMPTsp2BLRzOD5tT1LJ0jDGc2Kh4RY2Q3M7m5dfTF0UQ0/s1600/Diwani+Jali+Mobda.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="792" data-original-width="1414" height="358" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgULJ2Vc4-d0sLyauJUoi8PQT60K7QmczuMd-gfhJK0_fvmhAhG1dCteBJ-j4aa6dXLmvWtMqoMto2cdslSAL0_fK0ufKQoqtnMPTsp2BLRzOD5tT1LJ0jDGc2Kh4RY2Q3M7m5dfTF0UQ0/s640/Diwani+Jali+Mobda.jpg" width="640" /></a></div> <br /> <h4><br /></h4><div>Wallahu A'lam</div> <br />(Khat Diwani Jali - Akar Sejarah, Karakteristik, Kaidah Dan Tokohnya) Artikel ini ditulis oleh Subhan Hidayat, S.Sos.I dengan memperhatikan sumber sember tertera dibawah ini.<br /> <ul> <li>Buku Tarikh Al-Khat Al Arabi Ibra al Ushur al Muta'aqibah karya Dr. Abdul Aziz Hamid Solih</li> <li>Ta'allam al-Khat ad-Diwani al-Jali bi Duuni Mu'allim jilid 7 karya Mahmud Ibrahim</li> <li>Mausu'ah Turats al Khat karya Hilal Naji Zainuddin</li> </ul> <br />  All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.

Kaligrafi Diwani Jali yang luar biasa karya Ismail Haqqi Altunbezer  Artikel berikut ini, asalnya adalah bagian dari materi kuliah tentang ...

Contoh Rancangan Kalender Kaligrafi

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKzhEZYmv1NFd8CSyGotj20COwn-thsOUotaIdON2W7ct8fy--TVIsryCeevxhegmrEhTAR4wXrAnYpfTNNmZneDpSj-OWahLUq5-aLViwCohoCHqoSgMJ-r57XbG6fTarV2KJQ_CqdCklfZkb3xr1YiCbnImuOx1RUsdv151l2D00iOCy1FzCIatl" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kalender Kaligrafi" data-original-height="657" data-original-width="475" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEhKzhEZYmv1NFd8CSyGotj20COwn-thsOUotaIdON2W7ct8fy--TVIsryCeevxhegmrEhTAR4wXrAnYpfTNNmZneDpSj-OWahLUq5-aLViwCohoCHqoSgMJ-r57XbG6fTarV2KJQ_CqdCklfZkb3xr1YiCbnImuOx1RUsdv151l2D00iOCy1FzCIatl=s16000" title="Kalender Kaligrafi" /></a></div><br /><br /></div><div>Berikut ini adalah cuplikan foto foto kalender yang di terbitkan oleh Daar al Funun. Mungkin bisa menjadi ide untuk pembuatan kalender nasional. Rancangannya adalah kalender dibuat berukuran kecil diletakkan ditengah poster besar kaligrafi yang sangat indah. </div><div><br /></div><div style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuS8N8HhSTeaEpdaSMsbpmyj-Vt4ID2yVBLbRlgZ47tQc1vTwF1d1p6I21ZAdhgcmasRNOxfmXIRW-oyVtlAwv9cvQ4m_mZAQHwOKV2ne1ya-A2XR1U9bTMqD-vaFLzpU3EDrQIcAsMfZ_hlR56_1gpLl5JzoAT_0YWTFVgNvx7k2CN_k7VZzVArWe/s1247/Kalender%201.jpg" imageanchor="1"><img alt="Kalender Khat" border="0" data-original-height="1247" data-original-width="964" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuS8N8HhSTeaEpdaSMsbpmyj-Vt4ID2yVBLbRlgZ47tQc1vTwF1d1p6I21ZAdhgcmasRNOxfmXIRW-oyVtlAwv9cvQ4m_mZAQHwOKV2ne1ya-A2XR1U9bTMqD-vaFLzpU3EDrQIcAsMfZ_hlR56_1gpLl5JzoAT_0YWTFVgNvx7k2CN_k7VZzVArWe/w494-h640/Kalender%201.jpg" title="Kalender Khat" width="494" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt4DNDE-EFEb88pVTWJWXD63-hVxNo-J3ZsB-vr-B0pmLvDu57qKCuNNKrPCWoG719-mbKO9c54IXQeaLQyeDepKWYZMD58MrLYRrN74i92gBK9ZW5oHVHOXUsrriv0AvPpl3U3ETDoEuZ1V3RlpjnRtqEmkK8WQSkYdkDMf0fEOy6_rXo5MwkA9ca/s1247/Kalender%202.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kalender Islami" border="0" data-original-height="1247" data-original-width="964" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjt4DNDE-EFEb88pVTWJWXD63-hVxNo-J3ZsB-vr-B0pmLvDu57qKCuNNKrPCWoG719-mbKO9c54IXQeaLQyeDepKWYZMD58MrLYRrN74i92gBK9ZW5oHVHOXUsrriv0AvPpl3U3ETDoEuZ1V3RlpjnRtqEmkK8WQSkYdkDMf0fEOy6_rXo5MwkA9ca/w494-h640/Kalender%202.jpg" title="Kalender Islami" width="494" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAuhfysDnVYhCshGJ31m7kGaZOwb0dQj5z7ySfqXKxlJoS-yiNuYTD2JC3HvnN6hxh3nnO-LXlKgj1maBxyxbZpTEoHB5xsgYmkD3b20Azao7DEDNPUKSEAl4WvAjjPPyVBinkpEl5DEE6lozokpJmMUph5OtuCVAvqAE1x7GCjQQx9FB2S6Eg6FDm/s1315/Kalender%203.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Seni Kalender Kaligrafi" border="0" data-original-height="1315" data-original-width="751" height="792" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhAuhfysDnVYhCshGJ31m7kGaZOwb0dQj5z7ySfqXKxlJoS-yiNuYTD2JC3HvnN6hxh3nnO-LXlKgj1maBxyxbZpTEoHB5xsgYmkD3b20Azao7DEDNPUKSEAl4WvAjjPPyVBinkpEl5DEE6lozokpJmMUph5OtuCVAvqAE1x7GCjQQx9FB2S6Eg6FDm/w453-h792/Kalender%203.jpg" title="Seni Kalender Kaligrafi" width="453" /></a></div><div><br /></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf7EkA7M8g3jrc3zhrVcINxk3rLo58e8QSFeBm1-y47pnPjYUmUS9YUjk0KjcqDxq6loYsVpW1fWvP7EwzZ0q_LyefV53281cmE0cPGyWqWrptCaa-ykb9mxWflivYg6DGs_uT669uyMvcYRMQQhdQlWD8YoKoE1B47i3sbHJ_yYqpsdYe_uNoEDdx/s1317/Kalender%204.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kaligrafi Kalender" border="0" data-original-height="1317" data-original-width="751" height="806" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgf7EkA7M8g3jrc3zhrVcINxk3rLo58e8QSFeBm1-y47pnPjYUmUS9YUjk0KjcqDxq6loYsVpW1fWvP7EwzZ0q_LyefV53281cmE0cPGyWqWrptCaa-ykb9mxWflivYg6DGs_uT669uyMvcYRMQQhdQlWD8YoKoE1B47i3sbHJ_yYqpsdYe_uNoEDdx/w458-h806/Kalender%204.jpg" title="Kaligrafi Kalender" width="458" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6w5E_5f7tSdL022Dlj1qKyt4po_dxAU5uJh5v4jejUdTMkVC6u-nHke5J9AEZ3cxYKFB6qw6aMv7_x2zqcur3vkAHx-aSIx29b6SkKORAB7Zaiooi2ZMEUwF9P67LjxxeV9wQsmWXCpR5uHPCwxH6OK8vhPHpNurQsE6yAOsZuih0wwhQNk_akNXF/s1247/Kalender%205.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1247" data-original-width="964" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6w5E_5f7tSdL022Dlj1qKyt4po_dxAU5uJh5v4jejUdTMkVC6u-nHke5J9AEZ3cxYKFB6qw6aMv7_x2zqcur3vkAHx-aSIx29b6SkKORAB7Zaiooi2ZMEUwF9P67LjxxeV9wQsmWXCpR5uHPCwxH6OK8vhPHpNurQsE6yAOsZuih0wwhQNk_akNXF/w494-h640/Kalender%205.jpg" width="494" /></a></div><div><br /></div><br /><div><br /></div><div>(<a href="https://kaligrafi--islam.blogspot.com/" target="_blank">Contoh Rancangan Kalender Kaligrafi</a>) originally posted by Seni Kaligrafi Islam.  Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini. </div><div>Thanks to:<div><ul style="text-align: left;"><li><a href="https://web.facebook.com/ImprimerieDarElFounoun/?_rdc=1&_rdr">https://web.facebook.com/ImprimerieDarElFounoun/?_rdc=1&_rdr</a></li></ul></div><div>All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.</div></div><div><br /></div><div><br /></div>

Berikut ini adalah cuplikan foto foto kalender yang di terbitkan oleh Daar al Funun. Mungkin bisa menjadi ide untuk pembuatan kalender nasio...

Kyai Didin Sirajuddin Menggoda Santri Al Hamidiyah

<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6j1mE0c-Ht5hwmdj5xUxepqXZ5Eywiqnw1C87RkYYflHLE_E5oDXMaCoSODksLdTo4cQL7S4tAPntS2rwFv_c_UHdURY8dR1Q_Lm_ZERs1EDOyLWzk3RE_TzM0pMmo0KVnkK1i7gE7IOTaANUaGu8RYGTQzDvrqM6zY3aacLIm2xFKyCE67gBYRfo/s591/Kiai%20Didi%20Sirajuddin.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="D. Sirajuddin AR" border="0" data-original-height="443" data-original-width="591" height="329" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6j1mE0c-Ht5hwmdj5xUxepqXZ5Eywiqnw1C87RkYYflHLE_E5oDXMaCoSODksLdTo4cQL7S4tAPntS2rwFv_c_UHdURY8dR1Q_Lm_ZERs1EDOyLWzk3RE_TzM0pMmo0KVnkK1i7gE7IOTaANUaGu8RYGTQzDvrqM6zY3aacLIm2xFKyCE67gBYRfo/w438-h329/Kiai%20Didi%20Sirajuddin.jpeg" title="D. Sirajuddin AR" width="438" /></a></div><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><span style="font-family: inherit;">Rencana kedatangan Dr. KH. Didin Sirajuddin AR ke Pesantren Al Hamidiyah, sudah saya dengar beberapa hari sebelumnya. Ini menggembirakan. Seingat saya, belum pernah ada master kaligrafi yang datang ke Al Hamidiyah semenjak saya ada di sini tahun 1994. </span><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Beliau adalah Pengasuh Pesantren LEMKA di Sukabumi, dan </span>merupakan tokoh kaligrafi nasional. <span style="font-family: inherit;">Terakhir beliau menjadi Koordinator Dewan Juri MTQ Nasional ke 29 tahun 2022 di Kalimantan Selatan, yang baru selesai 18 Oktober 2022 kemarin. </span></div><div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Kedatangan beliau, merupakan salah satu mata acara dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional di Pesantren Al Hamidiyah Depok Jawa Barat.</span></div><div><br /><div><span style="font-family: inherit;">Sebagai orang yang pernah sekian lama mempelajari buku buku kiai Didin, tentu kehadiran beliau di Pesantren Al-Hamidiyah, sangat saya antisipasi. Ini harus menjadi "pestanya blog kaligrafi Islam".</span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Sebagai persiapan, saya melakukan bersih bersih hp. Foto foto yang memenuhi hape, saya arsipkan semua. Aplikasi yang jarang digunakan sementara dihapus dulu. Pokoknya hapenya harus bisa menampung dokumentasi sebanyak banyaknya. Sampai akhirnya, berhasil mengosongkan 6 GB. Hanya demi mengabadikan kegiatan beliau ini.</span></div><div><span style="font-family: inherit;"> </span></div><div><span style="font-family: inherit;">Akhirnya hari yang ditunggu datang. Beberapa karya kaligrafi LEMKA sudah dipajang dilobi. </span><span style="font-family: inherit;">Setelah sholat Asar, saya menuju lobi. Katanya acaranya habis Asar. Sampai di Lobi kok sepi. Ga ada kegiatan apa apa. Hanya ada beberapa karya yang dipamerkan. Saya sempat berfikir, jangan jangan kegiatannya hanya ini saja.. Pameran...</span></div><div><span style="font-family: inherit;"> </span></div><div><span style="font-family: inherit;">Kemudian saya kontak orang yang memberi saya rundown acara. Ternyata acaranya ada di lapangan futsal diatas basemen. </span><span style="font-family: inherit;">Bergegas saya kesana. Alhamdulillah tidak terlambat. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Acara sudah dimulai dengan pembagian hadiah lomba kaligrafi. Beberapa santri pemenang, dipanggil untuk menerima hadiah. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5gez8iMUULomoLcbuZaChIRilnEUf5_X_TH5pjBybLTDUoStq2ftg52LxJzJCQcFPJKS5HLRlW8ODBDcuQZ6yRuYnLWmo-0Vf5YyAlgVN1ivw5TU43FeXkxlcf1k0Dk95MrlKpOTRlMGXWUzP2HMFKSQlo1rD-RXxFSlErfSOWdEBImbSdWRP2RRp/s591/Lomba%20Kaligrafi.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Kiai Didin dan Kiai Oman" border="0" data-original-height="443" data-original-width="591" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5gez8iMUULomoLcbuZaChIRilnEUf5_X_TH5pjBybLTDUoStq2ftg52LxJzJCQcFPJKS5HLRlW8ODBDcuQZ6yRuYnLWmo-0Vf5YyAlgVN1ivw5TU43FeXkxlcf1k0Dk95MrlKpOTRlMGXWUzP2HMFKSQlo1rD-RXxFSlErfSOWdEBImbSdWRP2RRp/s16000/Lomba%20Kaligrafi.jpeg" title="Kiai Didin dan Kiai Oman" /></a></div><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Kemudian sampai pada acara yang ditunggu tunggu. Demo penulisan kaligrafi yang dilakukan oleh </span>Dr. KH. Didin Sirajuddin AR<span style="font-family: inherit;">. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Sebelum memulai, beliau memberikan sambutan. Bahwa kedatangannya ke Pesantren Al Hamidiyah, adalah untuk "<i><b>menggoda"</b></i> para santri Pesantren Al Hamidiyah. Supaya muncul ghirahnya belajar kaligrafi. Kiai Didin memang seorang penggerak. Disaat kaligrafer lain lebih bersifat khumul (menyembunyikan dirinya), beliau tampil menggerakkan anak muda. Menggelorakan semangat belajar kaligrafi.</span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggJrL-gdHqvW9yA523mUXeGnZf4RVeUcwmQXTJ9S2-wqzJxjrwHJTrHwdEc1RAdWf2xwrAOrP-wzleW8xquYPN3Ld7dZpH8DBW_voflVPPn7YMlhHYo1H7NRmjwwCPlc-UFyr7YTc-jsq3_w08wLTtgaOTYxFmlVG8gMBksUMSaW6ubjaR1NpL4-nw/s591/Kiai%20Didi%20Sirajuddin1.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Didin Sirajuddin, AR" border="0" data-original-height="443" data-original-width="591" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggJrL-gdHqvW9yA523mUXeGnZf4RVeUcwmQXTJ9S2-wqzJxjrwHJTrHwdEc1RAdWf2xwrAOrP-wzleW8xquYPN3Ld7dZpH8DBW_voflVPPn7YMlhHYo1H7NRmjwwCPlc-UFyr7YTc-jsq3_w08wLTtgaOTYxFmlVG8gMBksUMSaW6ubjaR1NpL4-nw/s16000/Kiai%20Didi%20Sirajuddin1.jpeg" title="Didin Sirajuddin, AR" /></a></div><span style="font-family: inherit;"><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>Kiai Didin maju mendekati kanvas. Didampingi oleh Prof. Dr. KH. Oman Fathurahman, M.Hum, Dr. (H.C). Lukman Hakim Saifuddin (LHS), dan para pimpinan Yayasan Islam Al Hamidiyah. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Beliau mengambil kuas, mulai menggoreskannya diatas kanvas. Menciprat cipratkan cat. Memutar mutar kuas. Membuat bentuk bentuk huruf yang tidak tertebak. Semua mata menunggu apa kiranya yang beliau tulis.</span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Setelah selesai,ternyata beliau menulis kaligrafi "Al Hamidiyah". Beliau menjelaskan, jenis kaligrafinya adalah khat diwani jaly. Salah satu khat paling lembut dan lentur, hasil temuan Ibrahim Munif. Beliau melanjutkan, ada satu khat yang sifatnya kaku dan kejur. Yaitu khat Kufi...kemudian penjelasan penjelasan lain yang sangat bermanfaat. Termasuk motivasi kepada santri agar bisa ikut MTQ. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSvObwCbEC1TvsOmo4Spe5RoPiRSyLXo6MksYrK69YA24jWzg3i1FYUCLyilJMKVcJhCucMt6vc2R5XD49ueOJ7g6peag1NC7IVnK3vd4pJ7gZkiHE_e6E6RV7M3p0CYR-MVP8wNkJ-WRKIMM44cbussl-BCV7TG-Q162IJvfb2ldEYQ4poiPT77Hy/s597/al%20Hamidiyah.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Al Hamidiyah Karya D Sirajuddin" border="0" data-original-height="597" data-original-width="438" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSvObwCbEC1TvsOmo4Spe5RoPiRSyLXo6MksYrK69YA24jWzg3i1FYUCLyilJMKVcJhCucMt6vc2R5XD49ueOJ7g6peag1NC7IVnK3vd4pJ7gZkiHE_e6E6RV7M3p0CYR-MVP8wNkJ-WRKIMM44cbussl-BCV7TG-Q162IJvfb2ldEYQ4poiPT77Hy/w470-h640/al%20Hamidiyah.jpeg" title="Al Hamidiyah Karya D Sirajuddin" width="470" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Kemudian beliau berpindah ke kanvas kedua. Beliau menulis satu huruf dan titik. Selanjutnya kuas diserahkan kepada para pimpinan pesantren Al Hamidiyah untuk menulis apa saja diatas kanvas. Maka para pimpinan maju satu persatu untuk menulis. Jadilah sebuah karya.... Karya yang tidak bisa dibaca. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Kemudian Kiai Didin, ditantang untuk melengkapi corat coret tersebut, sehingga menjadi karya kaligrafi yang bisa dibaca. Berikut ini hasilnya : </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAfLyNaeY8IU00mgB3zhmTaQ6iglN5BN7ftONxUS99R5-xiqiIsITfxaXxgMDPmGaDqnDQfne4vtN-LNmjkltexPUApoYDnAtqOx09k--PG-oqbgZtDSnmnXz9by_z1mA5EkPVH9b6Ms0zsQBAB0yoXhWW-vwZ9UG0J5d0lWo2NxSdqNQazOPbYZ-9/s589/al%20Hamidiyah%202.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Corat coret" border="0" data-original-height="589" data-original-width="444" height="640" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAfLyNaeY8IU00mgB3zhmTaQ6iglN5BN7ftONxUS99R5-xiqiIsITfxaXxgMDPmGaDqnDQfne4vtN-LNmjkltexPUApoYDnAtqOx09k--PG-oqbgZtDSnmnXz9by_z1mA5EkPVH9b6Ms0zsQBAB0yoXhWW-vwZ9UG0J5d0lWo2NxSdqNQazOPbYZ-9/w482-h640/al%20Hamidiyah%202.jpeg" title="Corat coret" width="482" /></a></div><br /> </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Selanjutnya, para santri dan guru dipersilahkan menulis kaligrafi diatas bentangan kain yang sudah disediakan. </span><span style="font-family: inherit;">Acara diakhiri dengan foto bersama, kemudian menuju ke lobi untuk meninjau pameran beberapa karya. </span></div><div><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Adapun saya sendiri, sibuk mengambil dokumentasi sebanyak banyaknya. Sayangnya tidak bisa mendapatkan angle yang cukup bagus. Keinginan saya berfoto bersama Kiai Didin pun tidak tercapai.</span></div><div><span style="font-family: inherit;"> </span></div></div></div>

Rencana kedatangan Dr. KH. Didin Sirajuddin AR ke Pesantren Al Hamidiyah, sudah saya dengar beberapa hari sebelumnya. Ini menggembirakan. Se...

Buku Pengajaran Khat Tsuluts Karya Thoriq Al Azawi

<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwWVo2IFhc5RUiFSjUZ_j81IXiBywuA77IOfYXLZy3x18gbHwC6qweR0YzLDgkBAL0lH2-bMT43kBDe7Yi3_cXAyj0fLwKtYwECTesfo8yensOKMAgmR_Wwt1YRe5dAzUhVIby4ghBWKyurnq1DtXLOs_nkyvYX_Y3GeoQrQnXD3ZFp9o2E3bIdLd7/s738/Thariq.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Buku Kaligrafi" border="0" data-original-height="515" data-original-width="738" height="279" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwWVo2IFhc5RUiFSjUZ_j81IXiBywuA77IOfYXLZy3x18gbHwC6qweR0YzLDgkBAL0lH2-bMT43kBDe7Yi3_cXAyj0fLwKtYwECTesfo8yensOKMAgmR_Wwt1YRe5dAzUhVIby4ghBWKyurnq1DtXLOs_nkyvYX_Y3GeoQrQnXD3ZFp9o2E3bIdLd7/w400-h279/Thariq.png" title="Buku Belajar Kaligrafi" width="400" /></a></div><br /><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div><span style="font-family: inherit;">Thariq Ahmad Azawi, Kaligrafer asal Iraq kelahiran 1950. Beliau adalah kaligrafer yang produktif menulis buku pengajaran kaligrafi. Ada buku Ta'lim Khat Diwani Jali, dan buku ini yaitu Ta'lim al Khat al Arabi - Khat Tsuluts.<br /></span><div><br /></div><div><span style="font-family: inherit;">Berikut ini, cuplikan beberapa halamannya : </span></div><div style="font-size: large;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; font-size: large; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe8lgZp4u501ZrD22ydEEyUCgWSoNNaWskpwWjdjRjzWX-QNy0MW0yRDixPeo02tY0G7ZyJ7FqbOM6JSuLAGveQuOHh1t_dR0VRo4n8C1eTcUEeatmcj5SVz2qYDz_Bgu1lIZ8GHoYN608MUbFK3fInUDZK441sOjIAn6q9OYr9ITGxIkGUlm-8Pcx/s747/Thariq%201.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="525" data-original-width="747" height="450" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhe8lgZp4u501ZrD22ydEEyUCgWSoNNaWskpwWjdjRjzWX-QNy0MW0yRDixPeo02tY0G7ZyJ7FqbOM6JSuLAGveQuOHh1t_dR0VRo4n8C1eTcUEeatmcj5SVz2qYDz_Bgu1lIZ8GHoYN608MUbFK3fInUDZK441sOjIAn6q9OYr9ITGxIkGUlm-8Pcx/w640-h450/Thariq%201.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; font-size: large; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1dGVMabfPCrK8Dk-ljL0KKxI6pxGXiKvNDx86_TyHBTDoPHyFM9ANrBDcyjAj4Q5fFed1d8wYXcyKQFZ5d3G_60V0BWTrwzeXrpjU8JL8Np73nlxKB1FVe5oCajkIIibt1UZS-x4zCWEpgU42maImJIvBmDB6YgvqXhml1TLTyurqW24XBE2xbqRX/s746/Thariq%202.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="523" data-original-width="746" height="448" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1dGVMabfPCrK8Dk-ljL0KKxI6pxGXiKvNDx86_TyHBTDoPHyFM9ANrBDcyjAj4Q5fFed1d8wYXcyKQFZ5d3G_60V0BWTrwzeXrpjU8JL8Np73nlxKB1FVe5oCajkIIibt1UZS-x4zCWEpgU42maImJIvBmDB6YgvqXhml1TLTyurqW24XBE2xbqRX/w640-h448/Thariq%202.png" width="640" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; font-size: large; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjcgcEIz3P9ieHPGVlaTX4Rk4aY3PgvPP9yWqnc_4BOxo9H7vBNXRi8Yc_-Z0g9feyjbM4v33j09lblejJEPfaXyMujJ6UCnqnjPuCr4raEp9EIUN4bvsMKO6Ox56-acv0xR7jSceTXZtEojObMi_v-XZyiCLHJ2xzjbHVWLNVaftCBW3vHnTd9AG0/s749/Thariq%203.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="523" data-original-width="749" height="446" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjcgcEIz3P9ieHPGVlaTX4Rk4aY3PgvPP9yWqnc_4BOxo9H7vBNXRi8Yc_-Z0g9feyjbM4v33j09lblejJEPfaXyMujJ6UCnqnjPuCr4raEp9EIUN4bvsMKO6Ox56-acv0xR7jSceTXZtEojObMi_v-XZyiCLHJ2xzjbHVWLNVaftCBW3vHnTd9AG0/w640-h446/Thariq%203.png" width="640" /></a></div><br /><div style="font-size: large;"><br /></div><div style="font-size: large;"><br /></div><div style="font-size: large;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_gNcd0eAlGvIzJEg96yrG352m9fqrTdOkDxjZGQdikYCDu5FlcxYm1x_Oktm6yDpQszjQOfmPKxaKOncldcD0MQfOCCDIQQS5MsbWyzZidcgv9Zhx6xeCnE2i1nhPwaSPkTK89__HsijyFZx8K225BMYEM4KQF52lU7pG13OoHrvUB8BFe0uxRdLA/s244/Ta'lim%20Khat%20Tsuluts%20-%20Thariq.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="244" data-original-width="237" height="110" loading="lazy" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_gNcd0eAlGvIzJEg96yrG352m9fqrTdOkDxjZGQdikYCDu5FlcxYm1x_Oktm6yDpQszjQOfmPKxaKOncldcD0MQfOCCDIQQS5MsbWyzZidcgv9Zhx6xeCnE2i1nhPwaSPkTK89__HsijyFZx8K225BMYEM4KQF52lU7pG13OoHrvUB8BFe0uxRdLA/w107-h110/Ta'lim%20Khat%20Tsuluts%20-%20Thariq.png" width="107" /></a><b><a href="https://drive.google.com/file/d/1kAUd_GM3jbLRtVncjnvUTrl31nh4AoL6/view?usp=sharing" target="_blank">DOWNLOAD DISINI</a></b></div></div><div>Judul Buku          :  Ta'lim al Khat al Araby - Khat Tsuluts</div><div>Penulis                :  Thoriq Ahmad Al Azawi</div><div>Jumlah halaman  :  39 Halaman</div><div><br /></div><div><br /></div><div>(Buku Kaligrafi Khat Naskhi Karya Bahi Ahmad) originally posted by Seni Kaligrafi Islam.  Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini. </div><div>Thanks to:<div><ul style="text-align: left;"><li><a href="http://mediaroid2014.blogspot.com/2018/12/blog-post_26.html">http://mediaroid2014.blogspot.com/2018/12/blog-post_26.html</a></li></ul></div><div>All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.</div></div>

Thariq Ahmad Azawi, Kaligrafer asal Iraq kelahiran 1950. Beliau adalah kaligrafer yang produktif menulis buku pengajaran kaligrafi. Ada buku...