Esma Ibret Hanim adalah murid sekaligus istri dari kalgrafer Mahmud Jalaluddin.
Pada masa pemerintahan Ottoman abad ke-18, kaligrafi merupakan profesi yang didominasi oleh kaum pria. Namun, sejumlah kecil kaligrafer wanita, seperti Esmâ Ibret berhasil dilatih menjadi kaligrafer dan mampu memberikan kontribusi berharga di bidangnya.
Esmâ Ibret Hanim lahir di Istanbul pada tahun 1194 (1780). Ayahnya adalah Hassa Ahmed Ağa, seorang pejabat di Istana Kerajaan. Ia adalah anak tunggal, dan perhatian khusus diberikan pada pendidikannya. Sejak kecil ia menunjukkan minat pada kaligrafi. Ia rajin berlatih dengan menyalin karya Mahmud Jalaluddin Efendi.
Baca Juga : Mahmud Jalaluddin, Kaligrafer Keras Kepala
Guru kaligrafinya, Mahmud Celaleddin awalnya enggan menerima murid perempuan. Namun, ia diperlihatkan sebuah buku berisi tulisan tulisan Esmâ Ibret, dan menganggapnya sangat bagus. Pada awalnya ia tidak percaya bahwa itu adalah karya Esmâ Ibret. Namun, setelah diselidiki, ia yakin akan bakat Esmâ Ibret dan menerimanya sebagai murid. Esmâ Ibret dan Mahmud Celaleddin kemudian menikah, meskipun perbedaan usia mereka sekitar 30 tahun.
Ia secara umum dianggap sebagai kaligrafer wanita terbaik di eranya, dan wanita pertama yang menjadi kaligrafer profesional. Namun karya karyanya hanya sedikit yang diyakini menjadi miliknya. Hal ini karena Esma Ibret jarang membubuhkan tanda tangan (tauqi') pada karyanya. Hal ini disebabkan karena budaya bahwa wanita diharapkan selalu menunjukkan kerendahan hati. Sehingga dalam berkarya pun, tidak perlu ditonjolkan dan ditanda tangani. Namun penyelidikan terbaru, berhasil menyingkap lebih banyak karya karya Esma Ibrat Hanim. Bahkan kaligrafi yang semula dikira milik Mahmud Jalaluddin, ternyata milik Esma.
Karyanya yang paling terkenal adalah hilyah syarifah yang dipersembahkan kepada Sultan Salim III dan untuk ibunda sang Sultan. Sultan Salim III sangat terkesan, sehingga ia mengatur hibah sebesar 500 Kuruş dan tunjangan harian sebesar 500 Akçes , yang akan dibayarkan oleh Kantor Bea Cukai. Karya karyanya yang masih ada antara lain :
- Hilyah Syarifah, yang ia hadiahkan untuk Sultan Vālide (ibu ratu), sekarang ada di Museum Istana Topkapi
- Hilyah Syarifah, tertanggal 1209/1795, sekarang berada di Museum Seni Turki dan Islam
- Alif juzu (abjad Arab), tertanggal 1213/1798-99 di Koleksi Ekrem Hakki Ayverdi
- Kitab Dalail Khairat yang kini berada di Perpustakaan Universitas Istanbul
- Qit'a , tertanggal 1222/1807, sekarang ada di Koleksi Ekrem Hakki Ayverdi
- Qit'a , tanpa tanggal, sekarang ada di Koleksi Saffet Tanman
Berikut ini beberapa karyanya :
Hilyah Syarifah
Karya ditulis dalam khat Tsuluts dan Khat Naskhi
Tercantum disebelahnya, nama penulisnya
Halaman Akhir Kitab Dalalil Khairat
Terdapat keterangan :
"ditulis oleh penulis yang paling lemah Asma' Ibrat semoga Allah mengampuni dosanya "
Allahu Waliyyut Taufiq
Dengan latar belakang Ebru
Baik dia maupun suaminya hidup panjang umur dan produktif. Tanggal kematiannya tidak pasti, tetapi diperkirakan tahun 1830. Dia dimakamkan oleh suaminya di Murad-ı Buhari Dergâhı, Vefa, Istanbul.
===============================
(Esma Ibret Hanim, Murid Dan Istri Mahmud Jalaluddin) originally posted by Seni Kaligrafi Islam. Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini :
All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.
email : subhi.link@gmail.com