Cari Artikel

Kaligrafi Masjid Hagia Sophia, Seni Megah Yang Terlantar

 



Nama kota Istanbul, senantiasa dikaitkan dengan Masjid Hagia Sophia ( Aya Sofia ), bangunan yang telah berdiri menantang waktu selama lima belas abad.  mewakili nilai budaya yang besar tidak hanya bagi Turki, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. 

Begitu memasuki Hagia Sophia, kita akan disambut oleh delapan panel melingkar lukisan kaligrafi, yang bertuliskan nama : Allah, Muhammad, Ali, Al-Hassan, Al-Hussein, Abu Bakar, Omar, Utsman. Lukisan-lukisan ini digantung pada masa pemerintahan Sultan Abdul Majeed, ketika ia melakukan pemugaran seluruh masjid antara tahun 1847 dan 1851 .

Delapan panel kaligrafi tersebut diukir oleh ahli kaligrafi Qadi Askar Mustafa Izzet Efendi antara tahun 1847 dan 1849. Mustafa Ezzat Efendi mendesain panel melingkar tersebut dengan aksara thuluth jali. Panel-panel ini, yang masing-masing berdiameter 7,5 meter dan tinggi 13 meter, menjadikannya sebuah karya berukuran sangat besar. 


Berubah Menjadi Museum, Kaligrafi Diturunkan


Hagia Sophia dibuka sebagai katedral Ortodoks pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Justinian pada tahun 537. Kemudian diubah menjadi katedral Katolik pada tahun 1204, sebelum kembali lagi menjadi katedral Ortodoks pada tahun 1261. 

Hagia Sophia diubah menjadi masjid pada masa pemerintahan Muhammad II (al Fatih), setelah ia menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453. Sultan Muhammad melakukan restorasi katedral tersebut menjadi masjid yang megah,  hingga kemudian diubah menjadi museum pada tahun 1934.

Setelah diubah menjadi museum atas perintah pendiri Republik Turki, Mustafa Kemal Ataturk, maka kaligrafi kaligrafi berukuran besar itu diturunkan dan hendak dikeluarkan dari masjid. Para pejabat Republik Turki ingin memindahkan lukisan-lukisan besar tersebut, ke dalam Masjid Sultan Ahmed, yang terletak dekat dengan Hagia Sopia. 

Namun, usaha mereka gagal. Mereka tidak dapat memindahkannya. Lukisan rancangan Mustafa Ezzat Efendi tersebut, lebih besar dari pintu masjid, bahkan lebih besar dari gerbang utama. Bahkan salah satunya rusak karena dipaksakan. Para pejabat tersebut berpendapat agar lukisan-lukisan itu dipecah agar dapat dilepas dengan mudah. Namun mereka tidak berani melakukannya.

Dirjen Permuseuman mengirimkan laporan kepada Menteri Kebudayaan, menjelaskan bahwa lukisan-lukisan tersebut tidak bisa lolos karena alasan tersebut. Maka Menteri Kebudayaan meminta untuk menunda pekerjaan tersebut hingga ditemukan solusinya. Pertimbangan kedua adalah karena lukisan-lukisan tersebut tidak sesuai dengan desain arsitekturalnya dengan Masjid Sultan Ahmed. 

Karena kegagalan tersebut, maka mereka sengaja membiarkannya terbengkalai di tanah dan dibiarkan dalam keadaan seperti itu selama 15 tahun, yang menyebabkan lukisan-lukisan itu rusak karena kelembaban. 

Diselamatkan Dan Dikembalikan Ke Tempat Semula


Pada tahun tersebut, penulis dan sejarawan Mahmoud Kemal Inal, bertemu dengan Direktur Museum Hagia Sophia saat itu, Muzaffar Ramazanoglu, dan memintanya untuk mengembalikan lukisan-lukisan tersebut ke tempatnya karena artistiknya. nilai yang tidak boleh disia-siakan. 

Ramazanoglu memberitahunya bahwa dia siap melakukan itu, tetapi masalahnya adalah biaya finansial. Kemudian pengusaha Nazif Çalabi menyumbangkan uang untuk pekerjaan ini dan mempercayakannya kepada arsitek Akram Hakki Ayverdi. Lukisan yang rusak dipulihkan dan digantung kembali pada tanggal 28 Januari 1949.




===============================
(Kaligrafi Masjid Hagia Sophia, Seni Megah Yang Terlantar) originally posted by Seni Kaligrafi Islam.  Artikel ini ditulis dengan memperhatikan sumber sumber yang tercantum dibawah ini. 
All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.
email : subhi.link@gmail.com
Kaligrafi Masjid Hagia Sophia, Seni Megah Yang Terlantar 4.5 5 Subhan Hidayat Nama kota Istanbul, senantiasa dikaitkan dengan Masjid Hagia Sophia ( Aya Sofia ), bangunan yang telah berdiri menantang waktu selama lima b...


Arsip Blog

Sampah Digital. Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

Label

video Gallery Khattat Buku Kaligrafi Download Latihan Gambar pilihan Kaligrafi Islam Tematik Tsuluts artikel Cara Pena Kaligrafi Farisi tutorial Wallpaper Alat Kaligrafi Kaligrafer Mesir news Diwani Kaligrafer Ottoman Kufi Mushaf Ornamen ASMAUL HUSNA Diwani Jali KHATTAT MESIR Kaligrafer Turki Khat Farisi Khat Riq'ah Naskhi Suggested by object Kaligrafi Kontemporer Khat Maghribi Khattat Indonesia Khattat Ottoman Syauqi Banat Su'ad Berkreasi Burdah Hamid Al Amidi Hasyim Muhammad Al-Baghdady KAPUR TULIS Kaligrafer Wanita Kertas Kaligrafi Kontemporer/Modern Kufi Murobba' Masyaq Ramadhan Sami Afandi Syakal Abbas Akhawain Belajar Kaligrafi Ismail Zuhdi KHAT DIWANI JALI Kaligrafer Kaligrafer Iraq Khat Diwani Khat Kufi Murobba' Khat Moalla Mahmud Ibrahim Salamah Masjid Mukhtar Alam Musthafa Khudair Nisan Surah Yasin Tinta Yaqut Al Musta'shimi Zaky Al Hasyimi basmalah hilyah syarifah jalal amin Abdul Naser Al Mashri Al Hamidiyah Al Ikhlas Allah Ayat Kursi Aydemir Berlatih Kaligrafi Bismillah Buku Majmu'ah Hadisah Dalail Dawat Doa Fahmi Afandi Gambar Kaligrafi HIASAN MUSHAF Hagia Sophia Hamdalah Hari Raya Hasan Celebi Hassan Massoudy Hiasan Ibnu Bawwab Jawad Sabti KHUDAIR BUR SAIDI Kaligrafer Iran Kaligrafer Jepang Kaligrafer Jordan Kaligrafer Palestina Kaligrafer Yaman Kaligrafi Hias Kaligrafi Online Kaligrafi Tematik Karya Kertas Muqohar Khat Naskhi Khat Niho Arabi Khat Shikasteh Khat Tsuluts Khattat China Khattat Libanon Khattat Saudi Khattat Turki Khudair Kumpulan Lomba Kaligrafi Macan Ali Man Shabara Marbling (EBRU) Membuat Karya Muhammad Nadzif Muhammad Sa'ad Al Haddad Muhaqqaq Mustafa Halim Mustafa Râkım Efendi Omid Rabbani Raqim Rasim Efendi Sami Tanda Tangan (Tauqi') Tughra frame kal kerajinan riq'ah riqa software