Pada artikel terdahulu, blog Seni Kaligrafi Islam telah menampilkan biografi Dr. Musthafa Bur Saidi. Kali ini, kami akan melanjutkan kepada kakaknya, Mus'ad Khudair Bur Saidi. Mus'ad Khudair Bur Saidi, adalah salah satu seniman kaligrafi terbesar dari Mesir. Ia lebih senang dipanggil Khudair Bur Saidi, meskipun masyarakat menjulukinya Syaikhul khattatin.
Khudair Bur Saidi, lahir dikota Bur Said (Port Said). Sebuah kota pahlawan, dimana rakyatnya pernah berjuang melawan Israel yang dibantu oleh koalisi barat. Khudair berasal dari keluarga seniman. Ayah ibunya bukan seniman. Tetapi saudara saudara kandungnya semuanya seniman. ia adalah anak kedua. Kakak tertuanya adalah Muhammad Khudair. Usianya dengan sang Kakak terpaut 5 tahun.
Mus'ad belajar kaligrafi pertama kali kepada sang kakak, Muhammad. Ia sehari hari menemani sang Kakak di kiosnya kaligrafinya. Menyaksikan kakaknya berkarya, dan mengenal dengan baik alat alat kaligrafi yang dijual kakaknya. Memahami dengan baik bagaimana sang kakak meramu warna. Sang kakak kadang kadang juga melihat karyanya, lalu membetulkannya disana sini.
Pada tahun 1956, terjadilah krisi Terusan Suez, dimana Mesir harus berperang menghadapi Israel yang dibantu Inggris. Perang ini membuat keluarga Khudair mengungsi. Mus'ad berpisah dengan sang kakak. Ia mencoba membuka kios di Thanta, dan berkenalana dengan beberapa kaligrafer disana. Ia bekerja sebagai penulis iklan, selebaran dan papan nama. Pada waktu itu, seorang kaligrafer bernama Musthafa Sa'ad membuka sebuah sekolah kaligrafi. Ia meminta Mus'ad untuk mengajar disana. Setelah menjadi guru, Mus'ad mendaftar masuk di sekolah itu sebagai siswa, dan menyelesaikan diplomanya.
Setelah krisis Terusan Suez selesai, para pengungsi kembali lagi ke Port Said, termasuk keluarga khudair. Saat itu, Mus'ad berjumpa kembali dengan sang kakak. Ia dan kakaknya kembali membuka kios kaligrafi. Tidak lama, sang kakak terkena wajib militer, dan harus menjalani pendidikan militer. Maka Mus'ad mengelola kiosnya sendiri. Sampai ia sendiri mendapat panggilan wajib militer. Ia tidak pernah lagi bertemu kakaknya.
Mus'ad khudair belajar khat diwani pada kaligrafer Muhammad Abdul Qadir. Sedangkan khat Tsuluts ia pelajari dari Sayyid Ibrahim dan Muhammad Husni. Mus'ad berkata, bahwa yang dimaksud belajar disini hanyalah menghadiri workshop workshop mereka dan belajar dari karya karya mereka.
Nama Mus'ad kemudian mulai terkenal, ia banyak mendapat proyek pembuatan iklan dan papan nama. Ia juga menampilkan karya untuk televisi. Ia kemudian datang ke Kairo, dan mempopulerkan nama Khudair Bur Saidi daripada nama Mus'ad Khudair.
Berikjut ini karya karyanya :
All artworks are properties of their respective owners If you own the copyright to this file/image and you do not wish it be included on our website, please contact us and we will remove it as soon as possible.