Namanya adalah Mamduh Syarif Al Husaini al Makki al Uqaili. Ia lahir di Damaskus tahun 1885 M dan wafat tahun 1934 M. Awal kecintaannya pada kaligrafi adalah ketika Yusuf Rasa, kaligrafer besar Turki datang ke Damaskus dalam rangka melaksanakan tugas dari Sultan Abdul Hamid II untuk menghias masjid Jami Umawi. Maka Mamduh belajar kaligrafi pada Yusuf Rasa dalam bidang Tsuluts dan Naskh.
Selanjutnya Mamduh belajar pada kaligrafer Musa Syalabi dalam bidang Kufi Diwani Ta'liq da Riq'ah. Kemudian ia membuka galeri di pasar Midhat Pasha untuk membuat karya, melukis dan merancang iklan. Galerinya juga ia gunakan untuk mendidik murid muridnya. Sebagian muridnya kemudian turut membantunya dalam menghidupi galerinya itu, hingga ia menjadi tempat nongkrongnya para pecinta kaligrafi.
Ia menghabiskan waktunya untuk seni kaligrafi. Dia sangat total dalam menekuni kaligrafi, bahkan ia melupakan urusan asmaranya. Hingga wafat ia tidak menikahi seorang wanitapun.
Maka namaya mulai terkenal diseluruh negeri Arab, dan karya karyanya banyak dicari orang. Dia adalah ustadz bagi kaligrafer kaligrafer pada zamannya. Diantara murid muridnya adalah Badawi Dirani, kaligrafer Syam yang berguru padanya selama 17 tahun.
Mamduh adalah orang yang disiplin dalam menekuni profesinya. Karya karyanya selalu mendapatkan sentuhan terbaik darinya. Seluruh cabang kaligrafi dikuasainya dengan baik. Goresan tsulutsnya lebih sering mengikuti kehendak hatinya, daripada mengikuti gaya gaya formal. Kadang ia merancang design yang begitu rumit untuk sebuah karya Kufinya.
Dalam kehidupan sosial, ia juga terkenal dermawan dan suka memberi. Hanya saja kisah cintanya harus terkubur bersama kematiannya.
Mamduh mengajar di beberapa madrasah di Damaskus, disamping ia menjadi dewan ahli dalam penjurian kaligrafi.
Mamduh wafat setelah menderita sakit tahun 1934. Jenazahnya diiringi oleh para murid murid dan pengagumnya. Ia dimakamkan di pekuburan Bab Shagir disebelah kuburan Bilal muadzin Rasulullah. Berikut ini karya karyanya :
Warahmati wasiát kulla syaii (Al- A'raf 156)
Walain shabartum lahuwa khairun lis-shaabirin (Surah An-Nahl 126)
Tsuluts dan Diwani Jaly dalam perpaduan yang sangat indah :
Bagian atas adalah Al-Qurán surah As Syua'aro ayat 88
Bagian tengah adalah Al-Qurán Surah al Baqarah 281
Bagian bawah adalah Al-Qurán Surah Qaaf ayat 31 dilanjutkan dengan shadaqallahul adzim wa shadaqa rasuluhul mab'usu rahmatan lil 'alamin