Bagi kami, memperkenalkan sejarah hidup kaligrafer Ibnu Muqlah adalah wajib. Bagaimana tidak, blog ini sudah ngalor ngidul membahas berbagai hal, tetapi belum menyentuh "guru para kaligrafer" (syaikul khattatin ) ini, sang pelopor kaligrafi berstandar (manshub), dan sering disebut sebagai penemu kaligrafi naskh dan tsuluts. Jasa jasanya begitu besar bagi perkembangan kaligrafi islam saat ini, maka sudah selayaknya kita berikan sedikit penghargaan atas jasa jasa beliau itu dengan menuliskan selayang pandang riwayat hidup beliau.
Ibnu Muqlah : Sekilas Sejarah Hidupnya
Adalah seorang sastrawan, penyair, penulis dan kaligrafer kenamaan yang hidup pada masa kekuasan Bani Abbasiyah. Ia adalah seorang menteri bagi tiga orang khalifah Bani Abbasiyah, dimulai dari khalifah Muqtadir Billah (tahun 316 H). Karena itu ia lebih dikenal dengan panggilan Wazir Ibnu Muqlah. Sedangkan dalam bidang kaligrafi ia digelari syaikhul khattatin.
Ibnu Muqlah lahir pada bulan Syawwal tahun 272 H. Ia lahir dari keluarga kaligrafer yang sangat lemah secara ekonomi. Namun pelan pelan kehidupannya membaik bahkan menjadi salah satu orang terkaya seiring dengan peningkatan karirnya di pemerintahan. Beliau wafat pada tahun 328 H, sebagai korban intrik politik dan fitnahan dari sejawatnya : Ibnu Ra'iq.
Asal Mula Nama Ibnu Muqlah
Nama aslinya adalah Abu Ali Muhammad bin Ali bin Husain. Nama Ibnu Muqlah berarti "anaknya Muqlah". Muqlah adalah panggilan ibunya yang memiliki arti "kesayangan". Sang ibu dipanggil demikian, karena dulu ayahnya ketika mengudang-nya saat kecil sering berkata : yaa muqlata abiiha (hei anak kesayangan bapaknya). Muqlah sendiri memiliki arti "biji mata", sering digunakan untuk ungkapan sayang. Bukanlah suatu kebiasaan bangsa Arab, untuk mengambil nama ibunya sebagai gelar nasab. Apa yang terjadi pada Ibnu Muqlah adalah sesuatu yang langka dan diluar kebiasaan.
(catatan dari kami, bila hendak menulis namanya dalam bahasa Arab, maka huruf hamzah pada kata ابن harus ditulis. Bila tidak ditulis, maka artinya menjadi berbeda sama sekali, "muqlah" bisa menjadi nama buyutnya, padahal tidak demikian. Kami melihat kesalahan ini di beberapa artikel termasuk wikipedia, yang menulisnya seperti ini : أبو علي محمد بن على بن حسين بن مقلة . Padahal mestinya : أبو علي محمد بن على بن حسين ابن مقلة dengan menjadikan nama Ibnu Muqlah sebagai alam laqob atau kuniah. Supaya tidak keliru, mendingan kata ابن مقلة diletakkan didepan saja ابن مقلة أبو علي محمد بن على بن حسين sehingga lebih mudah difahami).
Sebab Sebab Wafatnya
Kematian Ibnu Muqlah sangat tragis karena berkaitan dengan keahlian kaligrafinya. Intrik dari orang orang yang iri padanya, telah memberikan akhir hidup yang sangat menyedihkan.
Bermula dari kemampuannya menulis bagus, serta pengetahuannya yang luas, telah menarik para khalifah Abbasiyah untuk menggunakan jasanya dalam pemerintahan. Keterlibatannya dalam dunia pemerintahan dan politik, mau tidak mau menjerumuskannya pada dunia intrik dan iri dengki. Ia diangkat menjadi menteri oleh Al Muqtadir Billah, untuk mengurusi perpajakan. Setelah dua tahun, Al-Muqtadir wafat dan Ibnu Muqlah mendapat terjangan fitnahan pertama sehingga ia di copot dan diasingkan dalam sebuah penjara di Persia. Namun setelah itu ia kembali dipanggil ke istana dan sekali lagi diangkat menjadi menteri. Datanglah terjangan fitnahan kedua, yang menyebabkannya kembali di copot dan di penjara. Pada masa al Rodhy, ia diangkat kembali menjadi menteri, namun tidak lama kemudian seorang Yahudi memfitnahnya sehingga ia dijatuhi hukuman potong tangan.
Ibnu Muqlah : Jasanya Dalam Bidang Kaligrafi
Ali bin Husain, ayahnya, adalah seorang kaligrafer (khattaat). Karya karyanya bagus bagus, tetapi hal itu tidak sebanding dengan kehidupan ekonominya. Ia seorang miskin. Hampir seluruh keluarganya juga begitu. Mereka adalah keluarga yang menekuni kaligrafi (saat itu baru berkembang tulisan tulisan kuna seperti Kuufi, tauqi' dan raqa'). Kakeknya adalah kaligrafer. Saudaranya yang bernama Hasan juga menekuni kaligrafi bersama anak anak dan cucunya. Namun, kemampuan Ibnu Muqlah adalah yang paling menonjol diantara mereka.
Pada umur 16 tahun, ia menjadi pengajar kaligrafi di Madrasah Ibnu Furot, sebuah sekolah kaligrafi paling terkemuka pada waktu itu. Kemahirannya membuatnya terkenal, yang kemudian mengantarkannya menduduki jabatan tinggi di istana kekhalifahan Abbasiyah. Ia menjadi menteri yang mengurusi perpajakan pada masa Al-Muqtadir Billah.
Setelah masa Al-Muqtadir, ia tidak menjadi menteri dan tinggal di pengasingan. Selama itulah ia memiliki banyak waktu untuk menulis kaligrafi. Ibnu Khaliqan menyebut, Muhammad Ibnu Muqlah berhasil mengubah bentuk kaligrafi Kuufi menjadi bentuk kaligrafi yang kita kenal sekarang.
Ia menjadikan kaligrafi Kuufi sebagai patokan untuk pertama kali menciptakan bentuk bentuk kaligrafi Naskh dan Tsuluts. Ia juga orang yang pertama membuatkan kaidah ukuran ukuran huruf huruf menggunakan titik titik.
Karyanya yang sampai kepada kita adalah "Risalah Wazir Ibni Muqlah Fi ilmil khatti wal qalam". Didalam kitab ini beliau mengulas dengan teliti bagaimana cara memotong pena, bagaimana memilih tinta dan kaidah kaidah lain yang kita kenal saat ini.
Beliaulah yang pertama berbicara mengenai Husnut-Tasykil yang meliputi 5 unsur yaitu : taufiyah, itmam, ikmal, isyba' dan irsal.
Beliau juga membuat kaidah yang disebut Husnul-Wad'i yang meliputi : tarshif, ta'lif, tasthir dan tanshil. (Mengenai kaidah kaidah ini akan kami tulis artikel tersendiri Insya Allah).
Ia pernah menulis mushaf Al-Qur'an sebanyak 2 kali. Tulisannya pada masa itu adalah yang terbaik, tidak ada yang menandingi sehingga tulisannya di sebut ahsanu khutuuti ad- dunya (tulisan paling bagus didunia. Tentunya untuk ukuran saat itu).
Sayangnya tidak banyak karya karya kaligrafinya yang sampai kepada kita. Hanya ada beberapa karya yang diduga kuat karya Ibnu Muqlah.