Kaligrafer besar Turki yang dianggap sebagai pewaris para kaligrafer tua Turki Usmani. Dawud Bektasy dilahirkan di desa Akoluk Provinsi Adana Turki selatan pada tahun 1963. Pendidikan dasar dan menengahnya diselesaikan di Adana, kemudian ia melanjutkan pendidikan tingginya di Istambul pada tahun 1992.
Minatnya kepada kaligrafi sudah terlihat sejak lulus dari pendidikan dasarnya. Ia belajar kaligrafi tsuluts dalam waktu singkat dari Yusuf Arzanjani, kemudian ia melanjutkan belajar kaligrafi kepada Hasan Jalaby pada tahun 1982. Kepada Hasan Jalaby, ia mempelajari Tsuluts, Naskh, dan Riqáh sampai ia dinyatakan lulus dan diberi ijazah keahlian kaligrafi pada tahun 1994.
Kemampuannya kemudian ia asah lebih tajam, dengan mempelajari karya karya pendahulunya, seperti Sami Afandi dan Syauqi, terutama pada bidang tsuluts jaly. Disamping itu, mulai tahun 2002, ia juga berguru kepada Prof. Ali Alp Arselan untuk kaligrafi ta'liq dan diwany, sampai sang guru wafat.
Mengulurkan tinta untuk sang guru Ali Alp Arselan |
Selanjutnya ia banyak mengikuti pameran pameran, dan karyanya mulai dikenal orang. Ia juga mengikuti beberapa perlombaan kaligrafi dan memenangi beberapa penghargaan antara lain :
- Juara pertama kategori Tsuluts Jaly pada kompetisi kaligrafi internasional yang diadakan IRCICA tahun 1996 di Istambul. Disaat yang sama, ia juga mendapat penghargaan kategori Ta'liq
- Juara pertama kategory Tsuluts Jaly pada even yang sama tahun 1989
- Juara pertama kategori Tsuluts 'aady (tsuluts biasa) pada even yang sama tahun 1993
Berikut ini beberapa karyanya :
Huwa dibuat berpantulan (mutanazir). Tertanda Dawud 1329 H |
Innallaha idzaa anáma alaa abdin ni'matan ahabba an yaroo atsaroha alaihi
إن الله إذا أنعم على عبد نعمة أحب أن يرى أثرها عليه
(sesungguhnya Allah taála apabila memberikan nikmat kepada hambanya, Dia suka melihat bekas nikmatnya itu pada hambanya)
Tughra Basmalah |
Yaa Ghaffar |
Yaa Waduud |
Baca selanjutnya, seorang kaligrafer bernama Imad Mahouk membuat kaligrafi dalam bentuk scroll (gulungan). Baca : Kaligrafi Scroll Muhammad Imad Mahouk.