http://www.draw-art.com/ |
Sesuai namanya, Farisi memiliki asal usul dari negeri Persia. Lebih khusus, tulisan ini disebut dengan Ta'liq kemudian dengan disebut Nastaliq sebagaimana akan kami jelaskan sejarahnya.
Negara Persia sebelum Islam, memiliki tulisan khas mereka sendiri yang disebut tulisan Bahlawi. Setelah Islam masuk ke negeri mereka, orang orang Persia menulis dengan tulisan Arab, dan tulisan mereka sendiri mulai dilupakan. Meski demikian, tampaknya pengaruh tulisan asli mereka masih memberikan ciri khas bagi tulisan Arab mereka.
Selanjutnya, seiring dengan perkembangan tulisan naskhi dan tsuluts, para seniman negeri negeri Persia (meliputi Iran, Afghanistan, India dan Pakistan) mulai memadukan keindahan naskhi dan tsuluts dengan gaya menulis nenek moyang mereka. Maka lahirlah sebuah gaya menulis yang disebut Ta'liq yang populer penggunaannya pada abad 11 - 13 H.
Taliq memiliki arti menggantung, karena tulisan ini biasanya ditulis dengan model menggantung.
Pada tahapan berikutnya, kaligrafi Ta'liq disederhanakan bentuknya sehingga tidak timbul kesan ruwet dan sulit dibaca. Hal ini karena tiulisan ta'liq mulai digunakan dalam penulisan karya karya ilmiyah yang harus mudah dibaca, dan jelas.
Tulisan ini kemudian disebut NASTA'LIQ merupakan gabungan dari kata NASKH dan TA'LIQ. Maksudnya tulisan ta'liq yang berfungsi seperti naskh.
Selanjutnya, seiring dengan perkembangan tulisan naskhi dan tsuluts, para seniman negeri negeri Persia (meliputi Iran, Afghanistan, India dan Pakistan) mulai memadukan keindahan naskhi dan tsuluts dengan gaya menulis nenek moyang mereka. Maka lahirlah sebuah gaya menulis yang disebut Ta'liq yang populer penggunaannya pada abad 11 - 13 H.
Taliq memiliki arti menggantung, karena tulisan ini biasanya ditulis dengan model menggantung.
Karya dalam Ta'liq karya Shaykh Sa'di berjudul "Gulistan" (Kebun Mawar) bertahun 654/1256. |
Pada tahapan berikutnya, kaligrafi Ta'liq disederhanakan bentuknya sehingga tidak timbul kesan ruwet dan sulit dibaca. Hal ini karena tiulisan ta'liq mulai digunakan dalam penulisan karya karya ilmiyah yang harus mudah dibaca, dan jelas.
Tulisan ini kemudian disebut NASTA'LIQ merupakan gabungan dari kata NASKH dan TA'LIQ. Maksudnya tulisan ta'liq yang berfungsi seperti naskh.
Tulisan Nasta'liq ini dikembangkan oleh MIR ALI AL-THIBRIZI pada pertengahan abad ke 9 H setelah ia bermimpi melihat burung burung dan sekawanan bebek terbang (http://calligraphyqalam.com).
Berawal dari mimpi |
Orang orang Persia boleh berbangga. Tulisan Nastaliq atau Farisi ini menjadi sebuah karya seni yang sangat indah dan original. Keindahannya akan tetap terjaga karena tidak semua orang dapat menguasai tulisan ini. Sangat sulit menguasainya sehingga ia menjadi standar bagi seorang seniman untuk mendapat gelar "khattaat".
Baca juga : Seni Grafir Cermin
Beberapa Contoh Karya Master
Sebelum mulai membicarakan bagaimana Kaidah Penulisan Farisi, ada baiknya anda membangun minat dan motivasi belajar anda dengan memperhatikan contoh contoh berikut ini :
Rabbana álaika tawakkalna wa ilaika anabnaa wa ilaikal mashiir |
Wa Kaana Fadhlullahi álaika ádziiman |
Innallaha yuhibbul-ladzina yuqatiluuna fi sabiilillahi shoffan ka'annahum bunyanun marshus |
Bismillahirrahmanirrahim Narfaú Darajatin Man Nasyaaú Inna Rabbaka Hakimun Alim |
Mempertahankan bentuk miring ala Khat Ta'liq |