Tughra adalah salah satu jenis kreasi kaligrafi islam yang sangat indah. Ia menjadi kebanggaan para kaligrafer terutama yang berasal dari kesultanan Ottoman.
Tughra' atau tughraa (orang orang awam menyebutnya Turrah) semula adalah lambang atau cap yang digunakan untuk menandai dokumen dokumen penting atau buku buku. Diduga, asal tughra adalah bahasa Tatar, menunjuk kepada seekor burung legenda yang disucikan oleh bangsa Oguz Kazakstan. Tughra adalah bayangan rentangan sayap dari burung legenda itu.
Tughra kemudian digunakan sebagai tanda tangan seorang Sultan. Biasanya Tughra mengandung dua hal, yaitu nama sang raja dan gelar kebesarannya. Tughra dipasang dalam surat menyurat, biasanya diletakkan setelah basmalah. Dibawah Tughra' biasanya diberi tambahan tulisan khallada Allahu sulthanahu (semoga Allah mengekalkan kesultanannya).
Tughra pertama kali digunakan oleh Raja ketiga Daulah Usmaniyah yaitu : Sultan Murad I (671 - 792 H). Peninggalan tertua dari Tughra' tertulis atas nama An Nashir Hasan bin Sulthan al Malik Muhammad Qalawun (Salah satu sultan Mamalik Mesir, 752 H).
Burung Legenda Simbol Bangsa Oguz yang diduga menjadi asal tulisan tugra' (wikipedia) |
Tughra kemudian digunakan sebagai tanda tangan seorang Sultan. Biasanya Tughra mengandung dua hal, yaitu nama sang raja dan gelar kebesarannya. Tughra dipasang dalam surat menyurat, biasanya diletakkan setelah basmalah. Dibawah Tughra' biasanya diberi tambahan tulisan khallada Allahu sulthanahu (semoga Allah mengekalkan kesultanannya).
Penggunaan Tugra dalam sebuah dokumen (wiki) |
Tughra pertama kali digunakan oleh Raja ketiga Daulah Usmaniyah yaitu : Sultan Murad I (671 - 792 H). Peninggalan tertua dari Tughra' tertulis atas nama An Nashir Hasan bin Sulthan al Malik Muhammad Qalawun (Salah satu sultan Mamalik Mesir, 752 H).
Dalam khazanah kaligrafi Islam, tughra' merupakan cabang tersendiri yang disebut kaligrafi tughra'. Kekhasan tulisan tughra' adalah merupakan hasil perpaduan diwani dan ijazah. Tughra' kemudian berkembang tidak lagi sebagai tauqi' (tanda tangan), melainkan sebagai seni kaligrafi yang sangat indah melalui tangan para master kaligrafi semisal Mustafa Raqim dan lain lain.
Karya Dawud Bektasy tertahun 1420 : A'udzu billahi minasy- Syaithanir-Rajiim Bagian Tughra berbunyi : Bismillahirrahmanirrahim |
Tugra karya Dawud Bektasy tertulis : Hadrat Maulana Jalaluddin Ar-Ruumi - Quddisa Sirruhu al-Aali حضرة مولانا جلال الدين الرومي قدس سره العالي |
Karya Kaligrafer Mas'ud tertulis : Abdurrahman bin Muhammad As-Syaah (?) |
Karya Syeikh Azis Rifai : Wa innaka la'alaa khuluqin Adziim وإنك لعلى خلق عظيم |
Tughra Hiasan Masjid berbunyi : Syafaa'ati li ahlil-kaba'iri min ummati (Syafaatku untuk pendosa besar dari ummatku) شفاعتي لأهل الكبائر من أمتي |
Tughra Sultan Abdul Hamid II yang bergelar al-Ghazi berbunyi : Abdul Hamid Khan bin Abdul Majid al Mudzaffar Daa'iman Al- Ghaazi |
Karya Kaligrafer Aqqad berbunyi : "Arabesk" |
Tughra Sultan Musthofa III : Musthafa Khan bin Ahmad Mudzaffar Daiman (?) |
Basmalah |
Terakhir saya tinggalkan untuk anda .... Silahkan siapa yang tahu bunyinya.................!! |
Mudah mudahan ada manfaatnya...